HUKUM KOMUNIKATIF: ADAPTASI PEMIKIRAN HUKUM DAN FILSAFAT JÜRGEN HABERMAS PENULIS: ANOM SURYA PUTRA *** Hukum Komunikatif. Istilah ini penulis peroleh setelah bongkar pasang gagasan tentang pengetahuan hukum apa yang tepat untuk mewarnai diskursus ilmu hukum ( jurisprudence ) dan ilmu sosial-hukum ( legal science ) di Indonesia. Cara berpikir Hukum Komunikatif berakar dari buku karya Habermas. Judul aslinya adalah Faktizität und Geltung: Beiträge zur Diskurstheorie des Rechts und des demokratischen Rechtsstaats , Frankfurt a.M. 1992. Diterjemahkan dalam bahasa Inggris berjudul " Between Facts and Norms: Contributions to a Discourse Theory of Law and Democracy " (Antara Fakta dan Keabsahan Normatif: Kontribusi untuk Teori Diskursus Hukum dan Demokrasi), karya Jürgen Habermas (Massachusetts Institute of Technology, 1996). Buku ( online ) ini, entah suatu saat nanti akan terbit dalam versi cetak, ditulis dengan gaya rileks atau semacam humor yang belum tentu memancin...
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
MEDITASI 7 HARI HUKUM SPIRITUAL KESUKSESAN (DEEPAK CHOPRA)
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Selamat Hari Minggu. Meditasi kali ini menggunakan Buku "The Seven Spiritual Laws of Success", yang sedikit berbeda dengan versi buku-audio yang disuarakan oleh Deepak Chopra. Inspirasi tentang meditasi ini juga bersumber dari Claire Diab yang menggabungkan meditasi Deepak Chopra dan Yoga.
Yuk, lakukan Pemanasan dulu....
Duduk bersila di lantai dengan matras. Salah satu kaki bisa ditumpangkan ke salah satu kaki lainnya (setengah lotus) jika mampu.
Pilihan lain: duduk di kursi tanpa sandaran tangan, kedua kaki memijak ke lantai dengan ringan namun kokoh (grounding). Postur tubuh saat meditasi ini penting karena menyatakan simbol bahwa kita siap menghadapi apapun, baik rasa nyaman atau tidak nyaman dan perasaan perasaan lainnya.
Posisi tangan di atas paha, telapak tangan menghadap ke atas terbuka. Ujung jari telunjuk dan ibu jari dipertemukan membentuk sikap mudra, Atau bisa juga kedua telapak tangan ditangkupkan di pangkuan menghadap ke atas jika posisi kita bersila.
Kita bisa melakukan "body searching" yang dimulai dari puncak kepala. Bayangkan ada seutas tali yang menarik puncak kepala kita yang membuat kepala dan tulang punggung kita lurus. Turun ke dahi, pastikan dahi kita sudah rileks, kedua alis rileks.
Kita turun ke mata, pelupuk mata kita katupkan tidak perlu sampai rapat. Kalau kita terlalu memejamkan mata kita, bola mata akan bergerak-gerak sehingga menyebabkan pikiran semakin liar.
Turun ke hidung bayangkan saat kita menarik napas bulu hidung kita akan sedikit bergerak ke dalam saat kita menarik napas dan akan bergerak ke arah ke luar saat kita menghembuskan napas. Sadari hawa dingin saat menarik nafas dan hawa panas saat mengeluarkan napas.
Kita turun lagi ke pipi, pastikan pipi rileks, kemudian kita turun ke bibir, berikan seulas senyum tipis di bibir. Ada filosofi di sini, saat bibir kita tersenyum maka pikiran kita akan sulit untuk merasa marah (boleh dicoba).
Senyum adalah salah satu cara kita membuka chakra ajna yang berada di antara kedua alis. Chakra ajna ini berhubungan dengan chakra anahata atau chakra hati. Ini juga boleh dicoba, saat kita tersenyum dengan tulus rasakan di dalam hati kita seperti ada yang mengalir dan terasa sejuk.
Masuk ke dalam mulut, letakkan ujung lidah di belakang barisan geligi atas. Gunanya agar kita mencegah produksi liur yang berlebihan pada saat bermeditasi.
Lalu kita perhatikan dagu kita, dagu kita posisinya sejajar dengan lantai. Dagu yang terlalu mendongak berpengaruh pada pikiran yang liar, sedangkan dagu yang terlalu ke bawah membuat kita lama lama akan terkantuk.
Kita kemudian turun untuk memastikan leher kita sudah merasa rileks, lalu kedua sisi bahu juga rileks. Dada rileks, perut rileks. Kedua tangan rileks, kedua paha rileks, kaki rileks dan telapak kaki ringan tapi kokoh memijak bumi.
Untuk pernafasannya sendiri, kita menghitung dalam hati dan bernafas menggunakan napas abdominal atau napas perut. Caranya: saat kita menarik napas gembungkan perut dan saat mengeluarkan napas kempiskan perut. Kita mulai menghitung tiap satu hitungan terdiri dari satu tarikan napas dan satu hembusan napas yang dilakukan dengan perlahan. Kita coba untuk lakukan satu set yang terdiri dari 10 hitungan. Jika dalam perjalanan kita menyadari bahwa pikiran kita lari kemana-mana, maka kita akan mulai lagi untuk menghitung dari hitungan pertama.
Jika kita sudah bisa melakukan meditasi pernapasan ini bisa kita lanjutkan tanpa menghitung lagi dan kita hanya menyadari napas saja.
------------------------------------
DEEPAK Chopra - Minggu:
Meditasi Cakra Ke-7, HUKUM Potensi Murni
Selamat Hari Minggu. Kita menjalani Hukum Potensi Murni (Law of Pure Potentiality) dengan pikiran yang hening dan hadir melalui meditasi mantra.
Hukum Potensi Murni memberikan pemahaman tentang Esensi Spiritual. Kita menerapkan Hukum ini dengan menenangkan pikiran. Kita memiliki keterhubungan lebih mendalam dengan Roh ketika kita melepaskan penilaian terhadap orang, tempat dan sesuatu (termasuk terhadap diri kita sendiri).
Anda hanya perlu menghabiskan waktu dengan alam agar membangkitkan kita pada Esensi Spiritual. Menghubungkan diri dengan kecerdasan alam juga membangunkan kita pada kehadiran Ilahiyah dimanapun dan yang bersinar melalui mata kita.
Hari ini dan nantinya menjadi kebiasaan setiap hari, luangkan waktu berada di alam misalnya berjalan-jalan di sekitar rumah, pantai, hutan, taman kota, jalanan Desa, persawahan, ladang dan mata air. Alokasikan waktu untuk melihat matahari terbenam dan relaksasi tubuh lainnya. Hindari buku, televisi, dan peralatan elektronik sekedar untuk Diam dan Hening dalam satu hari, beberapa saat.
Meditasi hanya dilakukan pada pagi hari.
Meditasi Duduk
Duduk bersila, fokus pada aliran keluar-masuk napas melalui hidung
Mantra: Om Bhavam Namah (Aku adalah Eksistensi Absolut)
Chakra: Chakra ke-7 (Mahkota, Kepala).
Chakra Kesadaran (Sahaswara).
Warna: violet.
Mengakhiri Sikap Meditasi.
Ambil sikap mirip bersedekap
Ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan semesta, dan
Sikap menghormat sambil mengucapkan NAMASTE.
Video Meditasi
DEEPAK Chopra - Senin:
Meditasi Cakra Ke-4, HUKUM Memberi dan Menerima
Hukum Memberi dan Menerima membantu kita untuk tetap memelihara energi mengalir bebas dan menjaga Kelimpahan, Kemakmuran dan semua hal kebaikan yang mengalir kepada kita. Anda hanya perlu menyaksikan napas bergerak masuk dan keluar dari tubuh. Jika Anda menahan napas, Anda akan melihat atau merasakan betapa tidak nyamannya hal itu. Menahan napas tanpa menghirup juga menyebabkan rasa tidak nyaman. Maknanya ialah jika Anda menghentikan aliran Memberi dan Menerima maka ada gangguan dalam aliran alamiah kehidupan Anda.
Untuk menerapkan Hukum ini kedalam kehidupan sehari-hari, Anda memberi sesuatu hadiah kepada orang lain. Setiap kali Anda bertemu seseorang, batinkan dan suarakan dalam pikiran Anda bahwa “Mereka akan mencintai, bahagia, gembira, sukacita, dan tertawa.” Anda akan melihat perubahan dahsyat dalam kesadaran Anda sendiri. Contoh lain, Anda bisa diam-diam menyatakan NAMASTE dalam pikiran atau do’a apapun sesuai keyakinan Anda dan sekilas menatap mata seseorang yang lewat didepan Anda.
Kalaupun Anda memberi seseorang hasil masakan, pekerjaan, dan hadiah kecil lainnya itu pun juga baik adanya. Buatlah komitmen untuk menjaga sirkulasi kemakmuran dalam hidup Anda melalui saling memberi dan menerima: rasa cinta-tanpa-syarat, perhatian, kasih sayang, penghargaan, dan waktu.
Penting untuk diingat bersama. Memberi sama nilainya dengan Menerima. Keduanya hanya berbeda aspek aliran energi dalam Semesta. Terimalah hadiah apapun dengan tangan terbuka, ungkapan terima kasih dan rasa syukur. Lihatlah alam dan terima semua hadiah yang mengelilingi Anda. Matahari terbenam yang indah, suara angin bertiup, hujan, kicauan burung, dan lainnya. Itu semua adalah hadiah yang mengelilingi Anda. Hadir dan cermati keindahan yang mengelilingi Anda.
Meditasi hanya dilakukan pada pagi hari.
Meditasi Duduk
Duduk bersila, fokus pada aliran keluar-masuk napas melalui hidung
Mantra: Om Vardhanam Namah (Aku adalah Penjaga Semesta, dan Semesta Menjagaku)
Chakra: Chakra ke-4 (Jantung, Hati).
Chakra Hati-Rasa (Anahata).
Warna: hijau.
Mengakhiri Sikap Meditasi
Ambil sikap mirip bersedekap, ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan semesta.
Hukum Karma (Sebab-Akibat) menyatakan bahwa selain ketakterbatasan pilihan terdapat satu pilihan sempurna yang akan menciptakan kebahagiaan bagi diri Anda dan semua hal yang mengelilingi Anda. Tubuh Anda seperti Antena yang akan memberi Anda perasaan nyaman dan tidak nyaman. Hal ini diantaranya bersumber dari Solar Plexus (sekitar 5 cm diatas pusar) dan lainnya bersumber dari dalam hati Anda sendiri.
Saya selalu merasa banyak pertanyaan ketika membuat keputusan: apa yang akan saya makan, acara apa yang akan saya datangi, hubungan baru apa yang akan saya mulai, keputusan apa dalam pekerjaan yang maha penting, atau mengambil peluang pekerjaan baru. Pertanyaan sederhananya ialah “Apakah seluruh pilihan ini akan menjagaku?” Jika Anda menghentikan seluruh pertanyaan tadi dengan pertanyaan ini maka Anda akan memperoleh tuntunan untuk memperoleh jawaban. Rasakan apa yang terjadi pada tubuh, batin, suara-dalam, atau objek simbolis yang tepat berada di hadapan Anda.
Ketika kita melatih hadir dalam kondisi saat ini dan mencermati pilihan-pilihan yang berbeda sepanjang hari, menjadi mudah bagi kita untuk menyadari tuntunan dari batin dalam menjawab pertanyaan penting seperti “Apakah saya bersedia menikah dengannya?, “Apakah saya memulai bisnis aplikasi digital”, “Apakah saya akan pindah rumah?”, dan lain sebagainya.
Cermatilah dengan batin seluruh tanda-tanda di sekeliling Anda agar Anda memperoleh tuntunan pengambilan keputusan. Ini kemudian akan menciptakan kebahagiaan bagi diri Anda sendiri. Dan ketika Anda bahagia, semua orang disekitar Anda juga akan merasakan dan merayakannya dengan sukacita.
Meditasi hanya dilakukan pada pagi hari.
Meditasi Duduk
Duduk bersila, fokus pada aliran keluar-masuk napas melalui hidung
Mantra: Om Kriyam Namah (Tindakanku selaras dengan hukum kosmik).
Chakra: Chakra ke-1 (Ujung Tulang Ekor).
Chakra Dasar (Muladhara).
Warna: merah.
Mengakhiri Sikap Meditasi
Ambil sikap mirip bersedekap, ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan semesta.
Hukum Pamrih dan Keinginan membawa kita pada kesadaran bahwa kita di sini untuk mewujudkan impian dan keinginan terdalam. Dan untuk mengetahui apa yang kita inginkan telah ada di semesta-yang-terdalam. Kita hanya harus membuka diri pada semua orang dan segala situasi, berlanjut pada batin yang akan menuntun kita.
Menjalani Kesadaraan-Masa-Kini tentu membutuhkan latihan. Penting untuk mengingat hal-hal yang kita inginkan harus demi kebaikan diri kita dan orang lain.
Buatlah Daftar Pamrih dan Keinginan secara tertulis. Apa yang Anda pikirkan, Anda inginkan, Anda rencanakan, dan apa yang akan Anda ciptakan dan kerjakan. Nikmati perjalanan manifestasi atas Pamrih dan Keinginan. Anda akan didukung oleh semua orang dan segala yang ada di semesta.
Meditasi dilakukan pada pagi hari.
Meditasi Duduk
Duduk bersila, fokus pada aliran keluar-masuk napas melalui hidung, waktu meditasi sebaiknya pagi hari
Mantra: Om Dakhsam Namah (Tindakanku Menerima Hasil Maksimal dengan Sedikit Usaha)
Chakra: Chakra ke-2 (Ujung Tulang Pelvis, Bawah Perut).
Chakra Kreativitas (Svadhisthana).
Warna: Orange.
Mengakhiri Sikap Meditasi
Ambil sikap mirip bersedekap, ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan semesta.
Hukum Tindak-Netralitas dekat dengan prinsip-prinsip Kebebasan. Anda tidak harus terikat secara kaku dengan sebagaimana Anda seharusnya. Ada begitu banyak kekuatan yang memungkinkan orang di sekitar Anda tampak alamiah sebagaimana adanya, dan Anda bisa menemukan apa yang lebih alamiah dalam diri Anda.
Ketika Anda menjadi alamiah, Anda malah punya daya tarik.
Anda mungkin menjumpai kasus seperti ini: Anda belajar hukum dan bisnis tetapi panggilan sejati Anda menjadi koki dan motivator, segala sesuatunya menjadi kaku. Cara Anda bercerita tentang resep masakan dan memotivasi orang akan berbeda ketika Anda bercerita tentang hukum dan bisnis. Wajah Anda berseri-seri menceritakan cara memasak daging dengan bumbu yang tak-terpikirkan penikmat kuliner, daripada Anda bercerita laporan laba/rugi dan neraca dengan wajah tegang dan intonasi bicara tanpa semangat. Penting untuk mencermati apa yang membuat Anda menyala!
Mulailah selangkah demi selangkah dengan menemukan apa yang terasa alami untuk Anda. Ada banyak kekuatan dalam kata-kata "Aku bebas menjadi aku."
Aku memahami dan menerima ketidakpastian. Ini syarat mengikuti Hukum Tindak-Netralitas. Aku memiliki tujuan dan gagasan tentang masa depan, namun penting untuk terbuka terhadap kemungkinan tak terbatas yang ada di luar sana. Objektifkan semua Pamrih (masa depan Anda) dan Keinginan (masa kini Anda). Biarkan saja mengalir. Lepaskan. Anda terbebas dari HASIL.
Dan ketika segala sesuatu tampaknya tidak berjalan sesuai harapan (kita semua memiliki contohnya), ada sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih baik sedang menunggu kita. Hidup Anda akan penuh dengan petualangan, keajaiban, dan misteri.
Meditasi dilakukan pada pagi hari.
Meditasi Duduk
Duduk bersila, fokus pada aliran keluar-masuk napas melalui hidung, waktu meditasi sebaiknya pagi hari
Mantra: Om Ritam Namah (Pamrih dan Keinginanku Didukung oleh Hukum Kosmik)
Chakra: Chakra ke-3 (Solar Plexus, Bawah Perut).
Chakra Energi (Manipura).
Warna: Kuning.
Mengakhiri Sikap Meditasi
Ambil sikap mirip bersedekap, ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan semesta.
Hari Jum'at - Hukum Tindak-Netralitas dekat dengan prinsip-prinsip Kebebasan. Anda tidak harus terikat secara kaku dengan sebagaimana Anda seharusnya. Ada begitu banyak kekuatan yang memungkinkan orang di sekitar Anda tampak alamiah sebagaimana adanya, dan Anda bisa menemukan apa yang lebih alamiah dalam diri Anda.
Ketika Anda menjadi alamiah, Anda malah punya daya tarik.
Anda mungkin menjumpai kasus seperti ini: Anda belajar hukum dan bisnis tetapi panggilan sejati Anda menjadi koki dan motivator, segala sesuatunya menjadi kaku. Cara Anda bercerita tentang resep masakan dan memotivasi orang akan berbeda ketika Anda bercerita tentang hukum dan bisnis. Wajah Anda berseri-seri menceritakan cara memasak daging dengan bumbu yang tak-terpikirkan penikmat kuliner, daripada Anda bercerita laporan laba/rugi dan neraca dengan wajah tegang dan intonasi bicara tanpa semangat. Penting untuk mencermati apa yang membuat Anda menyala!
Mulailah selangkah demi selangkah dengan menemukan apa yang terasa alami untuk Anda. Ada banyak kekuatan dalam kata-kata "Aku bebas menjadi aku."
Aku memahami dan menerima ketidakpastian. Ini syarat mengikuti Hukum Tindak-Netralitas. Aku memiliki tujuan dan gagasan tentang masa depan, namun penting untuk terbuka terhadap kemungkinan tak terbatas yang ada di luar sana. Objektifkan semua Pamrih (masa depan Anda) dan Keinginan (masa kini Anda). Biarkan saja mengalir. Lepaskan. Anda terbebas dari HASIL.
Dan ketika segala sesuatu tampaknya tidak berjalan sesuai harapan (kita semua memiliki contohnya), ada sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih baik sedang menunggu kita. Hidup Anda akan penuh dengan petualangan, keajaiban, dan misteri.
Meditasi dilakukan pada pagi hari.
Meditasi Duduk
Duduk bersila, fokus pada aliran keluar-masuk napas melalui hidung, waktu meditasi sebaiknya pagi hari
Mantra: Om Anandham Namah (Tindakanku bebas dari keterikatan dengan hasil)
Chakra: Chakra ke-5 (Tenggorokan).
Chakra Ekspresi (Vishudda).
Warna: Biru.
Mengakhiri Sikap Meditasi
Ambil sikap mirip bersedekap, ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan semesta.
Hukum Dharma (Tujuan Hidup) menyatakan, kita berada di sini untuk memenuhi suatu tujuan. Kita semua memiliki bakat yang unik dan cara unik untuk mengekspresikannya. Kita semua memiliki cara unik untuk mengekspresikan diri saat berada dalam dharma kita.
Ada beberapa cara untuk menemukan dan dituntun ke Dharma Anda. Salah satunya adalah menuliskan daftar semua hal yang Anda sukai dan nikmati. Kemudian tanyakan pada diri Anda: “Jika saya dapat melakukan apa pun di dunia untuk pekerjaan saya dan uang bukanlah masalah - apa yang akan terjadi?”
Kemudian uji dan lihat kemampuan Anda dapat menggabungkan satu atau dua hal dengan hal-hal yang Anda sukai. Ajukan pertanyaan: "Bagaimana saya bisa membantu, Bagaimana saya bisa melayani?"
Mulailah memahami dan menghormati cara unik Anda dalam melakukan pekerjaan tertentu. Anda mungkin menyadari betapa pentingnya peran Anda dalam pekerjaan! Ketika Anda menghormati keunikan Anda dan menyadari pentingnya Anda, ini dapat memberi Anda arti baru dari Tujuan Hidup (Dharma) Anda.
Meditasi dilakukan pada pagi hari.
Meditasi Duduk
Duduk bersila, fokus pada aliran keluar-masuk napas melalui hidung, waktu meditasi sebaiknya pagi hari
Mantra: Om Varunam Namah (Kehidupan harmoni dengan Hukum Kosmik)
Chakra: Chakra ke-6 (Antara dua mata).
Chakra Intuisi (Ajna).
Warna: nila.
Mengakhiri Sikap Meditasi
Ambil sikap mirip bersedekap, ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan semesta.
Day 1 DEEPAK CHOPRA 21-Days of Abundance Meditation Challenge - So Hum The Reality of Abundance DEEPAK CHOPRA 21-Days of Abundance Meditation Challenge. Day 1 Here we go! After you complete the task, please write: "Day 1 Done." You can leave the group if you decide not to continue. I highly recommend doing the meditation and the task at the beginning of the day, if possible. It changes the course of the day! Task In your new notebook, make a list of 50 people that have influenced your life. They can be both living and already departed people, your relatives, friends, and celebrities, writers and personalities whom you do not necessarily know personally. Everyone who has influenced you, and contributed to your growth & development. The list must have at least 50 names. In the process of making a list, think about why you chose the person. What has changed in your life for the better? Move calmly and thoughtfully. Remember the best things about each person in the list and w...
Muhammad Fachri , Direktur Advokasi dan Kerjasama Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa PDTT punya pengalaman unik. Sekitar tanggal 9 September 2022 M Fachri berdialog dengan warga Desa terpadat di Indonesia. Desa Sumber Jaya, kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Muchammad Fachri di Desa Terpadat di Indonesia Dokumen kertas kerja Dana Desa Tahun 2022 mencatat penduduk Desa Sumber Jaya 80.942 jiwa, sedangkan dokumen Pemerintah Desa Sumber Jaya menyatakan bahwa jumlah penduduknya lebih dari itu yakni 106.336 jiwa. Luas wilayahnya 6,4 kilometer persegi, tercantum pada Peraturan Bupati Bekas No. 1/2021. Kepadatan penduduknya mencapai 16.928 jiwa per kilometer persegi. Wah, gaes , kalau saya hidup disana mungkin sudah sulit mengenal satu per satu warga Desa Sumber Jaya. Kenyataan sosial Desa Sumber Jaya ini menarik dibandingkan dengan fakta-normatif PMK No. 190/2021 tentang Pengelolaan Dana Desa. Alokasi dasar pengelolaan Dana Desa untuk Desa Sumber Jaya, setelah ...
Welcome to day ten. Although all of the events in your life are governed by the law of cause and effect, and our karmic events, there is great freedom in knowing, that if you do not like the results of a previous choice, then you can always choose again. In every situation, there are countless alternatives that affect you and those around you. When you go to make that singular choice, it should nourish you, and everyone else, influenced by your actions. This, is the law of karma or conscious choice making. True abundance or affluence is the ability to fulfill one's desires with minimal effort. When we speak of abundance as it relates to the law of karma, we can look to the concept of stewardship, responsibly caring for something we value, as a path to realizing our dreams. Taking proper care of a child. Making healthy choices for our bodies. Or using Earth's natural resources responsibly. All these are examples of good stewardship. Every action we take, generates a force of en...
PENGANTAR Jürgen Habermas | Penerjemah: Anom Surya Putra | Di Jerman, filsafat hukum telah lama tidak lagi menjadi materi pembahasan bagi para filsuf. Jika saya jarang menyebut nama Hegel dan lebih mengandalkan teori hukum Kantian, hal ini juga mengungkapkan keinginan saya untuk menghindari suatu model yang menetapkan standar yang tidak dapat dicapai bagi kita. Memang, bukan kebetulan bahwa filsafat hukum, dalam mencari kontak dengan realitas sosial, telah bermigrasi ke aliran-aliran (mazhab) hukum. [1] Namun, saya juga ingin menghindari ilmu hukum teknis yang terfokus pada fundasi-fundasi hukum pidana. [2] Apa yang dulunya dapat dianut secara koheren dalam konsep-konsep filsafat Hegelian saat ini menuntut pendekatan pluralistis yang menggabungkan perspektif teori moral, teori sosial, teori hukum, serta sosiologi dan sejarah hukum. Saya menyambut ini sebagai kesempatan untuk menampilkan pendekatan pluralistis yang sering tidak diakui/disadari teori tindakan komunikatif. Konsep-k...
Welcome to day seven. Congratulations on completing the first week, of the Chopra Center 21-day meditation challenge, creating abundance. Over the past six days, we have discovered the reality and source of abundance, which is unlimited and eternal. We've learned that mind, matter, and spirit, work in conjunction with one another, to manifest abundance that in the silent field of all possibilities, dwell the seeds of success, and that when you live from within, your desires are fulfilled quickly, spontaneously, and with minimal effort. This week, we'll contemplate what we sometimes call a coincidence, a miracle, or just good luck. Ask yourself, how long does it take for a dream to come true. In the minds of some specific conditions must be met, plans must be in place, a certain amount of time must pass, and effort needs to be exerted. However these conditions all spring from the physical three-dimensional world. In deeper levels of consciousness, what we call a dream, miracl...
Mazhab Timoho Berdesa dibahas kali pertama di dalam Jurnal Governabilitas Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta. Publik lebih akrab dengan istilah “pakar politik” daripada “pakar pemerintahan”. Istilah “pengamat politik” lebih sering kita dengar daripada “pengamat pemerintahan”. Padahal, para pakar tersebut sedang mengamati proses berpemerintahan, membahas orang-orang yang diberi kuasa untuk memerintah, seni dan cara memerintah, kebijakan pemerintah, dan seterusnya. Posisi Ilmu Pemerintahan selama ini seolah-olah ada dalam kendali ilmu Politik. Pada saat yang sama, Ilmu Pemerintahan yang diajarkan di berbagai perguruan tinggi seluruh Indonesia kebanyakan terjebak pada “ilmu perkantoran” yang sangat bermuatan administrasi. Jika Ilmu Hukum berbicara soal legalitas, dan Ilmu Politik berbicara soal legitimasi yang demokratis, maka apa sesungguhnya yang dibahas oleh Ilmu Pemerintahan? Bagaimana pula Ilmu Hukum dan Sosiologi Hukum berdialog dengan Ilmu...
Welcome today twelve. Having an abundance consciousness, allows us to view life as a magical adventure, where our needs are met with grace, and ease. It includes the ability to see beauty, wherever we go, have gratitude as our primary emotion, hold open our hearts to everyone we meet, and trust in the cosmic plan. According to the law of intention and desire, we recognized that at the deepest level of reality is a field of energy, that gives rise to all the forms of creation. Placing your attention on exactly what you want to create in your life, beauty, love, prosperity, will energize that object of your desire, and draw it to you. Attention energizes, intention transforms. Once you clarify your intentions, surrender them into the silence, and allow the universe to work out the details. Today I will guide you through a visualization meditation, where we'll create our intentions and release them. So let's begin. Please find a comfortable position, placing your hands gently in y...
HUKUM KOMUNIKATIF: ADAPTASI PEMIKIRAN HUKUM DAN FILSAFAT JÜRGEN HABERMAS PENULIS: ANOM SURYA PUTRA *** Hukum Komunikatif. Istilah ini penulis peroleh setelah bongkar pasang gagasan tentang pengetahuan hukum apa yang tepat untuk mewarnai diskursus ilmu hukum ( jurisprudence ) dan ilmu sosial-hukum ( legal science ) di Indonesia. Cara berpikir Hukum Komunikatif berakar dari buku karya Habermas. Judul aslinya adalah Faktizität und Geltung: Beiträge zur Diskurstheorie des Rechts und des demokratischen Rechtsstaats , Frankfurt a.M. 1992. Diterjemahkan dalam bahasa Inggris berjudul " Between Facts and Norms: Contributions to a Discourse Theory of Law and Democracy " (Antara Fakta dan Keabsahan Normatif: Kontribusi untuk Teori Diskursus Hukum dan Demokrasi), karya Jürgen Habermas (Massachusetts Institute of Technology, 1996). Buku ( online ) ini, entah suatu saat nanti akan terbit dalam versi cetak, ditulis dengan gaya rileks atau semacam humor yang belum tentu memancin...
Serial tulisan ini membahas buku filsafat hukum dan sosiologi hukum " Between Facts and Norms: Contributions to a Discourse Theory of Law and Democracy " (Antara Fakta dan Keabsahan Normatif: Kontribusi untuk Teori Diskursus Hukum dan Demokrasi), karya Jürgen Habermas (Massachusetts Institute of Technology, 1996). Buku Habermas dalam bahasa Inggris tersebut awalnya berjudul Faktizität und Geltung: Beiträge zur Diskurstheorie des Rechts und des demokratischen Rechtsstaats , Frankfurt a.M. 1992. Habermas menulis pembahasan lengkap mengenai filsafat hukum, sosiologi hukum dan demokrasi deliberatif. Mahasiswa, praktisi hukum, ilmuwan sosial hukum dan politisi partai politik perlu membaca dan menimbang-nimbang buku ini dalam praksis berhukum kontemporer. Please cite as: Putra, Anom Surya. “Pemikiran Hukum Jürgen Habermas (1): Memulai Belajar Filsafat Hukum Jürgen Habermas.” Blog Anom Surya Putra , Juni 2022. https://anomsuryaputra.blogspot.com/2022/06/opini-filsafat-hukum-diskur...
Anom Surya Putra Pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia mayoritas dilakukan secara normatif. Hukum dimaknai sebagai produk dari hukum positif atau hukum yang berlaku di wilayah negara tertentu. Pendekatan positivisme-legal dari Hans Kelsen itu amat mendominasi metode penyusunan peraturan perundang-undangan. Karakteristik metodenya dipengaruhi jurisprudence (ilmu hukum normatif-doktrinal). Lingkup pembahasannya meliputi asas hukum, norma hukum, bahasa hukum yang pragmatis dan kewenangan institusi hukum. Awalnya penyusunan peraturan perundang-undangan dalam pandangan normatif-doktrinal disebut legal drafting . Pengaruh hukum bisnis dan masyarakat pasar sangat kuat terhadap terminologi ini. Seluruh objek pengaturan ditundukkan pada kehendak individu yang bebas, otoritatif, dan berlangsung melalui hubungan kontraktual. Tapi diferensiasi sosial bergerak cepat, sehingga terjadi pemisahan kerangka teoritik normatif yakni munculnya legislative drafting selain legal drafting . ...
Komentar