HUKUM KOMUNIKATIF: ADAPTASI PEMIKIRAN HUKUM DAN FILSAFAT JÜRGEN HABERMAS PENULIS: ANOM SURYA PUTRA *** Hukum Komunikatif. Istilah ini penulis peroleh setelah bongkar pasang gagasan tentang pengetahuan hukum apa yang tepat untuk mewarnai diskursus ilmu hukum ( jurisprudence ) dan ilmu sosial-hukum ( legal science ) di Indonesia. Cara berpikir Hukum Komunikatif berakar dari buku karya Habermas. Judul aslinya adalah Faktizität und Geltung: Beiträge zur Diskurstheorie des Rechts und des demokratischen Rechtsstaats , Frankfurt a.M. 1992. Diterjemahkan dalam bahasa Inggris berjudul " Between Facts and Norms: Contributions to a Discourse Theory of Law and Democracy " (Antara Fakta dan Keabsahan Normatif: Kontribusi untuk Teori Diskursus Hukum dan Demokrasi), karya Jürgen Habermas (Massachusetts Institute of Technology, 1996). Buku ( online ) ini, entah suatu saat nanti akan terbit dalam versi cetak, ditulis dengan gaya rileks atau semacam humor yang belum tentu memancin...
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
MEDITASI 7 HARI HUKUM SPIRITUAL KESUKSESAN (DEEPAK CHOPRA)
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Selamat Hari Minggu. Meditasi kali ini menggunakan Buku "The Seven Spiritual Laws of Success", yang sedikit berbeda dengan versi buku-audio yang disuarakan oleh Deepak Chopra. Inspirasi tentang meditasi ini juga bersumber dari Claire Diab yang menggabungkan meditasi Deepak Chopra dan Yoga.
Yuk, lakukan Pemanasan dulu....
Duduk bersila di lantai dengan matras. Salah satu kaki bisa ditumpangkan ke salah satu kaki lainnya (setengah lotus) jika mampu.
Pilihan lain: duduk di kursi tanpa sandaran tangan, kedua kaki memijak ke lantai dengan ringan namun kokoh (grounding). Postur tubuh saat meditasi ini penting karena menyatakan simbol bahwa kita siap menghadapi apapun, baik rasa nyaman atau tidak nyaman dan perasaan perasaan lainnya.
Posisi tangan di atas paha, telapak tangan menghadap ke atas terbuka. Ujung jari telunjuk dan ibu jari dipertemukan membentuk sikap mudra, Atau bisa juga kedua telapak tangan ditangkupkan di pangkuan menghadap ke atas jika posisi kita bersila.
Kita bisa melakukan "body searching" yang dimulai dari puncak kepala. Bayangkan ada seutas tali yang menarik puncak kepala kita yang membuat kepala dan tulang punggung kita lurus. Turun ke dahi, pastikan dahi kita sudah rileks, kedua alis rileks.
Kita turun ke mata, pelupuk mata kita katupkan tidak perlu sampai rapat. Kalau kita terlalu memejamkan mata kita, bola mata akan bergerak-gerak sehingga menyebabkan pikiran semakin liar.
Turun ke hidung bayangkan saat kita menarik napas bulu hidung kita akan sedikit bergerak ke dalam saat kita menarik napas dan akan bergerak ke arah ke luar saat kita menghembuskan napas. Sadari hawa dingin saat menarik nafas dan hawa panas saat mengeluarkan napas.
Kita turun lagi ke pipi, pastikan pipi rileks, kemudian kita turun ke bibir, berikan seulas senyum tipis di bibir. Ada filosofi di sini, saat bibir kita tersenyum maka pikiran kita akan sulit untuk merasa marah (boleh dicoba).
Senyum adalah salah satu cara kita membuka chakra ajna yang berada di antara kedua alis. Chakra ajna ini berhubungan dengan chakra anahata atau chakra hati. Ini juga boleh dicoba, saat kita tersenyum dengan tulus rasakan di dalam hati kita seperti ada yang mengalir dan terasa sejuk.
Masuk ke dalam mulut, letakkan ujung lidah di belakang barisan geligi atas. Gunanya agar kita mencegah produksi liur yang berlebihan pada saat bermeditasi.
Lalu kita perhatikan dagu kita, dagu kita posisinya sejajar dengan lantai. Dagu yang terlalu mendongak berpengaruh pada pikiran yang liar, sedangkan dagu yang terlalu ke bawah membuat kita lama lama akan terkantuk.
Kita kemudian turun untuk memastikan leher kita sudah merasa rileks, lalu kedua sisi bahu juga rileks. Dada rileks, perut rileks. Kedua tangan rileks, kedua paha rileks, kaki rileks dan telapak kaki ringan tapi kokoh memijak bumi.
Untuk pernafasannya sendiri, kita menghitung dalam hati dan bernafas menggunakan napas abdominal atau napas perut. Caranya: saat kita menarik napas gembungkan perut dan saat mengeluarkan napas kempiskan perut. Kita mulai menghitung tiap satu hitungan terdiri dari satu tarikan napas dan satu hembusan napas yang dilakukan dengan perlahan. Kita coba untuk lakukan satu set yang terdiri dari 10 hitungan. Jika dalam perjalanan kita menyadari bahwa pikiran kita lari kemana-mana, maka kita akan mulai lagi untuk menghitung dari hitungan pertama.
Jika kita sudah bisa melakukan meditasi pernapasan ini bisa kita lanjutkan tanpa menghitung lagi dan kita hanya menyadari napas saja.
------------------------------------
DEEPAK Chopra - Minggu:
Meditasi Cakra Ke-7, HUKUM Potensi Murni
Selamat Hari Minggu. Kita menjalani Hukum Potensi Murni (Law of Pure Potentiality) dengan pikiran yang hening dan hadir melalui meditasi mantra.
Hukum Potensi Murni memberikan pemahaman tentang Esensi Spiritual. Kita menerapkan Hukum ini dengan menenangkan pikiran. Kita memiliki keterhubungan lebih mendalam dengan Roh ketika kita melepaskan penilaian terhadap orang, tempat dan sesuatu (termasuk terhadap diri kita sendiri).
Anda hanya perlu menghabiskan waktu dengan alam agar membangkitkan kita pada Esensi Spiritual. Menghubungkan diri dengan kecerdasan alam juga membangunkan kita pada kehadiran Ilahiyah dimanapun dan yang bersinar melalui mata kita.
Hari ini dan nantinya menjadi kebiasaan setiap hari, luangkan waktu berada di alam misalnya berjalan-jalan di sekitar rumah, pantai, hutan, taman kota, jalanan Desa, persawahan, ladang dan mata air. Alokasikan waktu untuk melihat matahari terbenam dan relaksasi tubuh lainnya. Hindari buku, televisi, dan peralatan elektronik sekedar untuk Diam dan Hening dalam satu hari, beberapa saat.
Meditasi hanya dilakukan pada pagi hari.
Meditasi Duduk
Duduk bersila, fokus pada aliran keluar-masuk napas melalui hidung
Mantra: Om Bhavam Namah (Aku adalah Eksistensi Absolut)
Chakra: Chakra ke-7 (Mahkota, Kepala).
Chakra Kesadaran (Sahaswara).
Warna: violet.
Mengakhiri Sikap Meditasi.
Ambil sikap mirip bersedekap
Ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan semesta, dan
Sikap menghormat sambil mengucapkan NAMASTE.
Video Meditasi
DEEPAK Chopra - Senin:
Meditasi Cakra Ke-4, HUKUM Memberi dan Menerima
Hukum Memberi dan Menerima membantu kita untuk tetap memelihara energi mengalir bebas dan menjaga Kelimpahan, Kemakmuran dan semua hal kebaikan yang mengalir kepada kita. Anda hanya perlu menyaksikan napas bergerak masuk dan keluar dari tubuh. Jika Anda menahan napas, Anda akan melihat atau merasakan betapa tidak nyamannya hal itu. Menahan napas tanpa menghirup juga menyebabkan rasa tidak nyaman. Maknanya ialah jika Anda menghentikan aliran Memberi dan Menerima maka ada gangguan dalam aliran alamiah kehidupan Anda.
Untuk menerapkan Hukum ini kedalam kehidupan sehari-hari, Anda memberi sesuatu hadiah kepada orang lain. Setiap kali Anda bertemu seseorang, batinkan dan suarakan dalam pikiran Anda bahwa “Mereka akan mencintai, bahagia, gembira, sukacita, dan tertawa.” Anda akan melihat perubahan dahsyat dalam kesadaran Anda sendiri. Contoh lain, Anda bisa diam-diam menyatakan NAMASTE dalam pikiran atau do’a apapun sesuai keyakinan Anda dan sekilas menatap mata seseorang yang lewat didepan Anda.
Kalaupun Anda memberi seseorang hasil masakan, pekerjaan, dan hadiah kecil lainnya itu pun juga baik adanya. Buatlah komitmen untuk menjaga sirkulasi kemakmuran dalam hidup Anda melalui saling memberi dan menerima: rasa cinta-tanpa-syarat, perhatian, kasih sayang, penghargaan, dan waktu.
Penting untuk diingat bersama. Memberi sama nilainya dengan Menerima. Keduanya hanya berbeda aspek aliran energi dalam Semesta. Terimalah hadiah apapun dengan tangan terbuka, ungkapan terima kasih dan rasa syukur. Lihatlah alam dan terima semua hadiah yang mengelilingi Anda. Matahari terbenam yang indah, suara angin bertiup, hujan, kicauan burung, dan lainnya. Itu semua adalah hadiah yang mengelilingi Anda. Hadir dan cermati keindahan yang mengelilingi Anda.
Meditasi hanya dilakukan pada pagi hari.
Meditasi Duduk
Duduk bersila, fokus pada aliran keluar-masuk napas melalui hidung
Mantra: Om Vardhanam Namah (Aku adalah Penjaga Semesta, dan Semesta Menjagaku)
Chakra: Chakra ke-4 (Jantung, Hati).
Chakra Hati-Rasa (Anahata).
Warna: hijau.
Mengakhiri Sikap Meditasi
Ambil sikap mirip bersedekap, ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan semesta.
Hukum Karma (Sebab-Akibat) menyatakan bahwa selain ketakterbatasan pilihan terdapat satu pilihan sempurna yang akan menciptakan kebahagiaan bagi diri Anda dan semua hal yang mengelilingi Anda. Tubuh Anda seperti Antena yang akan memberi Anda perasaan nyaman dan tidak nyaman. Hal ini diantaranya bersumber dari Solar Plexus (sekitar 5 cm diatas pusar) dan lainnya bersumber dari dalam hati Anda sendiri.
Saya selalu merasa banyak pertanyaan ketika membuat keputusan: apa yang akan saya makan, acara apa yang akan saya datangi, hubungan baru apa yang akan saya mulai, keputusan apa dalam pekerjaan yang maha penting, atau mengambil peluang pekerjaan baru. Pertanyaan sederhananya ialah “Apakah seluruh pilihan ini akan menjagaku?” Jika Anda menghentikan seluruh pertanyaan tadi dengan pertanyaan ini maka Anda akan memperoleh tuntunan untuk memperoleh jawaban. Rasakan apa yang terjadi pada tubuh, batin, suara-dalam, atau objek simbolis yang tepat berada di hadapan Anda.
Ketika kita melatih hadir dalam kondisi saat ini dan mencermati pilihan-pilihan yang berbeda sepanjang hari, menjadi mudah bagi kita untuk menyadari tuntunan dari batin dalam menjawab pertanyaan penting seperti “Apakah saya bersedia menikah dengannya?, “Apakah saya memulai bisnis aplikasi digital”, “Apakah saya akan pindah rumah?”, dan lain sebagainya.
Cermatilah dengan batin seluruh tanda-tanda di sekeliling Anda agar Anda memperoleh tuntunan pengambilan keputusan. Ini kemudian akan menciptakan kebahagiaan bagi diri Anda sendiri. Dan ketika Anda bahagia, semua orang disekitar Anda juga akan merasakan dan merayakannya dengan sukacita.
Meditasi hanya dilakukan pada pagi hari.
Meditasi Duduk
Duduk bersila, fokus pada aliran keluar-masuk napas melalui hidung
Mantra: Om Kriyam Namah (Tindakanku selaras dengan hukum kosmik).
Chakra: Chakra ke-1 (Ujung Tulang Ekor).
Chakra Dasar (Muladhara).
Warna: merah.
Mengakhiri Sikap Meditasi
Ambil sikap mirip bersedekap, ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan semesta.
Hukum Pamrih dan Keinginan membawa kita pada kesadaran bahwa kita di sini untuk mewujudkan impian dan keinginan terdalam. Dan untuk mengetahui apa yang kita inginkan telah ada di semesta-yang-terdalam. Kita hanya harus membuka diri pada semua orang dan segala situasi, berlanjut pada batin yang akan menuntun kita.
Menjalani Kesadaraan-Masa-Kini tentu membutuhkan latihan. Penting untuk mengingat hal-hal yang kita inginkan harus demi kebaikan diri kita dan orang lain.
Buatlah Daftar Pamrih dan Keinginan secara tertulis. Apa yang Anda pikirkan, Anda inginkan, Anda rencanakan, dan apa yang akan Anda ciptakan dan kerjakan. Nikmati perjalanan manifestasi atas Pamrih dan Keinginan. Anda akan didukung oleh semua orang dan segala yang ada di semesta.
Meditasi dilakukan pada pagi hari.
Meditasi Duduk
Duduk bersila, fokus pada aliran keluar-masuk napas melalui hidung, waktu meditasi sebaiknya pagi hari
Mantra: Om Dakhsam Namah (Tindakanku Menerima Hasil Maksimal dengan Sedikit Usaha)
Chakra: Chakra ke-2 (Ujung Tulang Pelvis, Bawah Perut).
Chakra Kreativitas (Svadhisthana).
Warna: Orange.
Mengakhiri Sikap Meditasi
Ambil sikap mirip bersedekap, ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan semesta.
Hukum Tindak-Netralitas dekat dengan prinsip-prinsip Kebebasan. Anda tidak harus terikat secara kaku dengan sebagaimana Anda seharusnya. Ada begitu banyak kekuatan yang memungkinkan orang di sekitar Anda tampak alamiah sebagaimana adanya, dan Anda bisa menemukan apa yang lebih alamiah dalam diri Anda.
Ketika Anda menjadi alamiah, Anda malah punya daya tarik.
Anda mungkin menjumpai kasus seperti ini: Anda belajar hukum dan bisnis tetapi panggilan sejati Anda menjadi koki dan motivator, segala sesuatunya menjadi kaku. Cara Anda bercerita tentang resep masakan dan memotivasi orang akan berbeda ketika Anda bercerita tentang hukum dan bisnis. Wajah Anda berseri-seri menceritakan cara memasak daging dengan bumbu yang tak-terpikirkan penikmat kuliner, daripada Anda bercerita laporan laba/rugi dan neraca dengan wajah tegang dan intonasi bicara tanpa semangat. Penting untuk mencermati apa yang membuat Anda menyala!
Mulailah selangkah demi selangkah dengan menemukan apa yang terasa alami untuk Anda. Ada banyak kekuatan dalam kata-kata "Aku bebas menjadi aku."
Aku memahami dan menerima ketidakpastian. Ini syarat mengikuti Hukum Tindak-Netralitas. Aku memiliki tujuan dan gagasan tentang masa depan, namun penting untuk terbuka terhadap kemungkinan tak terbatas yang ada di luar sana. Objektifkan semua Pamrih (masa depan Anda) dan Keinginan (masa kini Anda). Biarkan saja mengalir. Lepaskan. Anda terbebas dari HASIL.
Dan ketika segala sesuatu tampaknya tidak berjalan sesuai harapan (kita semua memiliki contohnya), ada sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih baik sedang menunggu kita. Hidup Anda akan penuh dengan petualangan, keajaiban, dan misteri.
Meditasi dilakukan pada pagi hari.
Meditasi Duduk
Duduk bersila, fokus pada aliran keluar-masuk napas melalui hidung, waktu meditasi sebaiknya pagi hari
Mantra: Om Ritam Namah (Pamrih dan Keinginanku Didukung oleh Hukum Kosmik)
Chakra: Chakra ke-3 (Solar Plexus, Bawah Perut).
Chakra Energi (Manipura).
Warna: Kuning.
Mengakhiri Sikap Meditasi
Ambil sikap mirip bersedekap, ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan semesta.
Hari Jum'at - Hukum Tindak-Netralitas dekat dengan prinsip-prinsip Kebebasan. Anda tidak harus terikat secara kaku dengan sebagaimana Anda seharusnya. Ada begitu banyak kekuatan yang memungkinkan orang di sekitar Anda tampak alamiah sebagaimana adanya, dan Anda bisa menemukan apa yang lebih alamiah dalam diri Anda.
Ketika Anda menjadi alamiah, Anda malah punya daya tarik.
Anda mungkin menjumpai kasus seperti ini: Anda belajar hukum dan bisnis tetapi panggilan sejati Anda menjadi koki dan motivator, segala sesuatunya menjadi kaku. Cara Anda bercerita tentang resep masakan dan memotivasi orang akan berbeda ketika Anda bercerita tentang hukum dan bisnis. Wajah Anda berseri-seri menceritakan cara memasak daging dengan bumbu yang tak-terpikirkan penikmat kuliner, daripada Anda bercerita laporan laba/rugi dan neraca dengan wajah tegang dan intonasi bicara tanpa semangat. Penting untuk mencermati apa yang membuat Anda menyala!
Mulailah selangkah demi selangkah dengan menemukan apa yang terasa alami untuk Anda. Ada banyak kekuatan dalam kata-kata "Aku bebas menjadi aku."
Aku memahami dan menerima ketidakpastian. Ini syarat mengikuti Hukum Tindak-Netralitas. Aku memiliki tujuan dan gagasan tentang masa depan, namun penting untuk terbuka terhadap kemungkinan tak terbatas yang ada di luar sana. Objektifkan semua Pamrih (masa depan Anda) dan Keinginan (masa kini Anda). Biarkan saja mengalir. Lepaskan. Anda terbebas dari HASIL.
Dan ketika segala sesuatu tampaknya tidak berjalan sesuai harapan (kita semua memiliki contohnya), ada sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih baik sedang menunggu kita. Hidup Anda akan penuh dengan petualangan, keajaiban, dan misteri.
Meditasi dilakukan pada pagi hari.
Meditasi Duduk
Duduk bersila, fokus pada aliran keluar-masuk napas melalui hidung, waktu meditasi sebaiknya pagi hari
Mantra: Om Anandham Namah (Tindakanku bebas dari keterikatan dengan hasil)
Chakra: Chakra ke-5 (Tenggorokan).
Chakra Ekspresi (Vishudda).
Warna: Biru.
Mengakhiri Sikap Meditasi
Ambil sikap mirip bersedekap, ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan semesta.
Hukum Dharma (Tujuan Hidup) menyatakan, kita berada di sini untuk memenuhi suatu tujuan. Kita semua memiliki bakat yang unik dan cara unik untuk mengekspresikannya. Kita semua memiliki cara unik untuk mengekspresikan diri saat berada dalam dharma kita.
Ada beberapa cara untuk menemukan dan dituntun ke Dharma Anda. Salah satunya adalah menuliskan daftar semua hal yang Anda sukai dan nikmati. Kemudian tanyakan pada diri Anda: “Jika saya dapat melakukan apa pun di dunia untuk pekerjaan saya dan uang bukanlah masalah - apa yang akan terjadi?”
Kemudian uji dan lihat kemampuan Anda dapat menggabungkan satu atau dua hal dengan hal-hal yang Anda sukai. Ajukan pertanyaan: "Bagaimana saya bisa membantu, Bagaimana saya bisa melayani?"
Mulailah memahami dan menghormati cara unik Anda dalam melakukan pekerjaan tertentu. Anda mungkin menyadari betapa pentingnya peran Anda dalam pekerjaan! Ketika Anda menghormati keunikan Anda dan menyadari pentingnya Anda, ini dapat memberi Anda arti baru dari Tujuan Hidup (Dharma) Anda.
Meditasi dilakukan pada pagi hari.
Meditasi Duduk
Duduk bersila, fokus pada aliran keluar-masuk napas melalui hidung, waktu meditasi sebaiknya pagi hari
Mantra: Om Varunam Namah (Kehidupan harmoni dengan Hukum Kosmik)
Chakra: Chakra ke-6 (Antara dua mata).
Chakra Intuisi (Ajna).
Warna: nila.
Mengakhiri Sikap Meditasi
Ambil sikap mirip bersedekap, ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan semesta.
Serial tulisan ini membahas buku filsafat hukum dan sosiologi hukum " Between Facts and Norms: Contributions to a Discourse Theory of Law and Democracy " (Antara Fakta dan Keabsahan Normatif: Kontribusi untuk Teori Diskursus Hukum dan Demokrasi), karya Jürgen Habermas (Massachusetts Institute of Technology, 1996). Buku Habermas dalam bahasa Inggris tersebut awalnya berjudul Faktizität und Geltung: Beiträge zur Diskurstheorie des Rechts und des demokratischen Rechtsstaats , Frankfurt a.M. 1992. Habermas menulis pembahasan lengkap mengenai filsafat hukum, sosiologi hukum dan demokrasi deliberatif. Mahasiswa, praktisi hukum, ilmuwan sosial hukum dan politisi partai politik perlu membaca dan menimbang-nimbang buku ini dalam praksis berhukum kontemporer. Please cite as: Putra, Anom Surya. “Pemikiran Hukum Jürgen Habermas (8): Penerapan Teori Tindakan Komunikatif pada Hukum Positif.” Blog Anom Surya Putra , Juli 2022. ------------------------------------ Penerapan Teori Tind...
Mathieu Deflem This is an Indonesian translation of “ The Legal Theory of Jürgen Habermas ”, Mathieu Deflem, University of South Carolina, Translated by Anom Surya Putra. Source: Deflem, Mathieu. 2013. “The Legal Theory of Jürgen Habermas.” Pp. 70-95 in Law and Social Theory, Second Edition, edited by Reza Banakar and Max Travers. Oxford, UK: Hart Publishing. Please cite as: Deflem, Mathieu. 2022. “Teori Hukum Jürgen Habermas.” June 2022. https://anomsuryaputra.blogspot.com/2022/06/opini-teori-hukum-teori-hukum-jurgen.html Dalam beberapa dekade terakhir karya Jürgen Habermas, seorang filsuf dan sosiolog Jerman, diperhitungkan sebagai pencapaian yang amat penting dalam teori sosial. Sejak tulisan-tulisan Habermas dikenal di publik sejak awal tahun 1960an, karyanya secara esensial telah mengkombinasikan aspirasi filosofis dan minat sosiologis dalam membangun teori masyarakat pada masa modern dan masa modern-akhir sambil mempertahankan sikap kritis terhadap masalah yang dihadap...
Serial tulisan ini membahas buku filsafat hukum dan sosiologi hukum " Between Facts and Norms: Contributions to a Discourse Theory of Law and Democracy " (Antara Fakta dan Keabsahan Normatif: Kontribusi untuk Teori Diskursus Hukum dan Demokrasi), karya Jürgen Habermas (Massachusetts Institute of Technology, 1996). Buku Habermas dalam bahasa Inggris tersebut awalnya berjudul Faktizität und Geltung: Beiträge zur Diskurstheorie des Rechts und des demokratischen Rechtsstaats , Frankfurt a.M. 1992. Habermas menulis pembahasan lengkap mengenai filsafat hukum, sosiologi hukum dan demokrasi deliberatif. Mahasiswa, praktisi hukum, ilmuwan sosial hukum dan politisi partai politik perlu membaca dan menimbang-nimbang buku ini dalam praksis berhukum kontemporer. Please cite as: Putra, Anom Surya. “Pemikiran Hukum Jürgen Habermas (9): Antara John Rawls dan Niklas Luhmann.” Blog Anom Surya Putra , September 2022. ------------------------------------ Antara John Rawls dan Niklas Luhma...
Para pembaca (khususnya legislative drafter ) diharapkan mampu menyusun Risalah Kebijakan ( Policy Brief ) berdasarkan data, informasi, dan bahkan aspirasi yang telah ditulis dalam instrumen EBP. A. Pengertian Risalah Kebijakan Naskah Risalah Kebijakan adalah dokumen yang berisi transformasi dan/atau uraian lebih lanjut dari pengetahuan yang berasal dari penelitian menjadi suatu kebijakan (policy). Dokumen Risalah Kebijakan adalah instrumen yang tepat untuk mempengaruhi pembuat kebijakan ( policymaker ), karena isinya yang ringkas, jelas, dan padat. B. Kaidah Penyusunan Risalah Kebijakan Dimana letak peraturan perundang-undangan dalam konteks pembuatan Risalah Kebijakan? Alur untuk memahami Risalah Kebijakan dan kedudukan peraturan perundang-undangan berawal dari penelitian kebijakan, working paper , policy paper , dan policy brief . Dokumen Risalah Kebijakan yang hanya mengelaborasi konsep dalam UU Desa dan hasil penelitian tentang berdesa, merupakan Concept Note ...
Metode Penilaian Dampak Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ( Regulatory Impact Assessment ; RIA) merupakan salah satu pendekatan atau metode perancangan regulasi hukum kontemporer. Metode ini menambahkan analisis biaya dan manfaat ( cost and benefit analysis ) pada perancangan regulasi hukum, yang memadukan faktor subjektif-objektif pada regulasi hukum melalui analisis biaya dan manfaat. Metode RIA dapat digunakan oleh birokrasi sebagai institusi perancang regulasi hukum yang efisien, dan disisi lain metode RIA dapat digunakan sebagai instrumen penguat argumentasi (opini publik dan aspirasi politis) oleh komunitas lokal dan organisasi masyarakat sipil lainnya. Metode RIA mendorong publikasi kepada publik baik rencana perancangan regulasi hukum maupun pemantauan dan evaluasi regulasi hukum. Materi penerapan RIA di Indonesia selama ini tertuju pada kebijakan perdagangan, perindustrian dan diskursus kebijakan untuk memacu daya saing pasca krisis. Diskursus penerapan RIA di Indo...
This is a copy of an Indonesian translation of “ Sociology of Law: Visions of a Scholarly Tradition ” (2008), Mathieu Deflem, University of South Carolina, Translated by Anom Surya Putra. Buku sosiologi hukum ini menyajikan visi ilmiah sosiologi hukum berdasarkan diskusi tentang pencapaian utama dari spesialisasi sosiologi hukum. Karya Mathieu Deflem ini mengungkapkan nilai-nilai studi sosiologi hukum dengan menyatukan tema-tema teoritis dan empiris. Source: Sociology of Law: Visions of a Scholarly Tradition , by Mathieu Deflem (Cambridge University Press, 2008) https://deflem.blogspot.com/2008/01/socoflaw.html Please cite as: Deflem, Mathieu. 2008. "Sosiologi Hukum Mathieu Deflem (53): Variasi Teoritis Demokrasi dan Hukum." Blog Anom Surya Putra , Agustus 2022. ------------- Bagian III Dimensi-dimensi Sosiologis Hukum 8. Hukum dan Politik: Peran Hukum Demokratis Demokrasi dan Hukum: Variasi-variasi Teoritis Di antara implikasi terpenting dari perbedaan yan...
Buku sosiologi hukum ini menyajikan visi ilmiah sosiologi hukum berdasarkan diskusi tentang pencapaian utama dari spesialisasi sosiologi hukum. Karya Mathieu Deflem ini mengungkapkan nilai-nilai studi sosiologi hukum dengan menyatukan tema-tema teoritis dan empiris. This is a copy of an Indonesian translation of “ Sociology of Law: Visions of a Scholarly Tradition ” (2008), Mathieu Deflem, University of South Carolina, Translated by Anom Surya Putra. Source: Sociology of Law: Visions of a Scholarly Tradition , by Mathieu Deflem (Cambridge University Press, 2008) https://deflem.blogspot.com/2008/01/socoflaw.html Please cite as: Deflem, Mathieu. 2008. "Sosiologi Hukum Mathieu Deflem (32): Modernisasi Sosiologi Klasik Talcott Parsons ." Blog Anom Surya Putra , Agustus 2022. ------------- Bagian II Perkembangan dan Variasi-variasi Sosiologi Hukum 5. Dari Ilmu Hukum Sosiologis ke Sosiologi Hukum Modernisasi Sosiologi Klasik: Talcott Parsons Akan menjadi pe...
This is a copy of an Indonesian translation of “ Sociology of Law: Visions of a Scholarly Tradition ” (2008), Mathieu Deflem, University of South Carolina, Translated by Anom Surya Putra. Buku sosiologi hukum ini menyajikan visi ilmiah sosiologi hukum berdasarkan diskusi tentang pencapaian utama dari spesialisasi sosiologi hukum. Karya Mathieu Deflem ini mengungkapkan nilai-nilai studi sosiologi hukum dengan menyatukan tema-tema teoritis dan empiris. Source: Sociology of Law: Visions of a Scholarly Tradition , by Mathieu Deflem (Cambridge University Press, 2008) https://deflem.blogspot.com/2008/01/socoflaw.html Please cite as: Deflem, Mathieu. 2008. "Sosiologi Hukum Mathieu Deflem (46): Regulasi Bisnis." Blog Anom Surya Putra , Agustus 2022. ------------- Bagian III Dimensi-dimensi Sosiologis Hukum 7. Hukum dan Ekonomi: Regulasi Pasar Regulasi Bisnis Peninjauan atas penelitian tentang interaksi antara hukum dan ekonomi menghadirkan tantangan yang berat, mengingat...
Buku sosiologi hukum ini menyajikan visi ilmiah sosiologi hukum berdasarkan diskusi tentang pencapaian utama dari spesialisasi sosiologi hukum. Karya Mathieu Deflem ini mengungkapkan nilai-nilai studi sosiologi hukum dengan menyatukan tema-tema teoritis dan empiris. This is a copy of an Indonesian translation of “ Sociology of Law: Visions of a Scholarly Tradition ” (2008), Mathieu Deflem, University of South Carolina, Translated by Anom Surya Putra. Source: Sociology of Law: Visions of a Scholarly Tradition , by Mathieu Deflem (Cambridge University Press, 2008) https://deflem.blogspot.com/2008/01/socoflaw.html Please cite as: Deflem, Mathieu. 2008. "Sosiologi Hukum Mathieu Deflem (5): Ikhtisar Tema dan Struktur Buku." Blog Anom Surya Putra , Juli 2022. ----------------- Pembaca yang budiman telah mengenal pengantar Sosiologi Hukum pada tulisan sebelumnya yakni " Isi Buku Sosiologi Hukum " dan " Pengantar Buku Sosiologi Hukum " yang ditulis oleh Mathieu ...
HUKUM KOMUNIKATIF: ADAPTASI PEMIKIRAN HUKUM DAN FILSAFAT JÜRGEN HABERMAS PENULIS: ANOM SURYA PUTRA *** Hukum Komunikatif. Istilah ini penulis peroleh setelah bongkar pasang gagasan tentang pengetahuan hukum apa yang tepat untuk mewarnai diskursus ilmu hukum ( jurisprudence ) dan ilmu sosial-hukum ( legal science ) di Indonesia. Cara berpikir Hukum Komunikatif berakar dari buku karya Habermas. Judul aslinya adalah Faktizität und Geltung: Beiträge zur Diskurstheorie des Rechts und des demokratischen Rechtsstaats , Frankfurt a.M. 1992. Diterjemahkan dalam bahasa Inggris berjudul " Between Facts and Norms: Contributions to a Discourse Theory of Law and Democracy " (Antara Fakta dan Keabsahan Normatif: Kontribusi untuk Teori Diskursus Hukum dan Demokrasi), karya Jürgen Habermas (Massachusetts Institute of Technology, 1996). Buku ( online ) ini, entah suatu saat nanti akan terbit dalam versi cetak, ditulis dengan gaya rileks atau semacam humor yang belum tentu memancin...
Komentar