HUKUM KOMUNIKATIF Karya: Anom Surya Putra ~ Naskah (calon) buku yang ditulis dalam keadaan "chaotic", non-sistematis, sedikit mengandung aforis atau metafor, tidak bermanfaat bagi praktisi hukum, dan mungkin berguna bagi pemula yang hendak membaca "hukum" dengan cara rebahan, atau bacaan ringan bagi individu yang mati-langkah dengan dunia hukum yang digeluti selama ini ~ BAGIAN KE-1: BANGUN DARI TIDUR YANG PANJANG Secangkir kopi dan teh berdampingan di meja kecil. Gemericik air dari pahatan pancuran air menemani cairan yang tersimpan di dalam cangkir kopi dan teh. Mata sembab setelah menatap ribuan kalimat di layar komputer. Jemari bergerak secara senyap, memindahkan visual pikiran dan audio batin ke dalam rangkaian gagasan. Awal. Baru memulai. Chaotic . Bangun dari tidur yang panjang. Terlalu banyak minum kopi dan teh sungguh memicu asam lambung. Cinta yang mendalam terhadap kopi dan teh terganggu dengan asam lambung yang bergerak maraton di dalam tubuh. Kurang b...
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
MEDITASI 7 HARI HUKUM SPIRITUAL KESUKSESAN (DEEPAK CHOPRA)
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Selamat Hari Minggu. Meditasi kali ini menggunakan Buku "The Seven Spiritual Laws of Success", yang sedikit berbeda dengan versi buku-audio yang disuarakan oleh Deepak Chopra. Inspirasi tentang meditasi ini juga bersumber dari Claire Diab yang menggabungkan meditasi Deepak Chopra dan Yoga.
Yuk, lakukan Pemanasan dulu....
Duduk bersila di lantai dengan matras. Salah satu kaki bisa ditumpangkan ke salah satu kaki lainnya (setengah lotus) jika mampu.
Pilihan lain: duduk di kursi tanpa sandaran tangan, kedua kaki memijak ke lantai dengan ringan namun kokoh (grounding). Postur tubuh saat meditasi ini penting karena menyatakan simbol bahwa kita siap menghadapi apapun, baik rasa nyaman atau tidak nyaman dan perasaan perasaan lainnya.
Posisi tangan di atas paha, telapak tangan menghadap ke atas terbuka. Ujung jari telunjuk dan ibu jari dipertemukan membentuk sikap mudra, Atau bisa juga kedua telapak tangan ditangkupkan di pangkuan menghadap ke atas jika posisi kita bersila.
Kita bisa melakukan "body searching" yang dimulai dari puncak kepala. Bayangkan ada seutas tali yang menarik puncak kepala kita yang membuat kepala dan tulang punggung kita lurus. Turun ke dahi, pastikan dahi kita sudah rileks, kedua alis rileks.
Kita turun ke mata, pelupuk mata kita katupkan tidak perlu sampai rapat. Kalau kita terlalu memejamkan mata kita, bola mata akan bergerak-gerak sehingga menyebabkan pikiran semakin liar.
Turun ke hidung bayangkan saat kita menarik napas bulu hidung kita akan sedikit bergerak ke dalam saat kita menarik napas dan akan bergerak ke arah ke luar saat kita menghembuskan napas. Sadari hawa dingin saat menarik nafas dan hawa panas saat mengeluarkan napas.
Kita turun lagi ke pipi, pastikan pipi rileks, kemudian kita turun ke bibir, berikan seulas senyum tipis di bibir. Ada filosofi di sini, saat bibir kita tersenyum maka pikiran kita akan sulit untuk merasa marah (boleh dicoba).
Senyum adalah salah satu cara kita membuka chakra ajna yang berada di antara kedua alis. Chakra ajna ini berhubungan dengan chakra anahata atau chakra hati. Ini juga boleh dicoba, saat kita tersenyum dengan tulus rasakan di dalam hati kita seperti ada yang mengalir dan terasa sejuk.
Masuk ke dalam mulut, letakkan ujung lidah di belakang barisan geligi atas. Gunanya agar kita mencegah produksi liur yang berlebihan pada saat bermeditasi.
Lalu kita perhatikan dagu kita, dagu kita posisinya sejajar dengan lantai. Dagu yang terlalu mendongak berpengaruh pada pikiran yang liar, sedangkan dagu yang terlalu ke bawah membuat kita lama lama akan terkantuk.
Kita kemudian turun untuk memastikan leher kita sudah merasa rileks, lalu kedua sisi bahu juga rileks. Dada rileks, perut rileks. Kedua tangan rileks, kedua paha rileks, kaki rileks dan telapak kaki ringan tapi kokoh memijak bumi.
Untuk pernafasannya sendiri, kita menghitung dalam hati dan bernafas menggunakan napas abdominal atau napas perut. Caranya: saat kita menarik napas gembungkan perut dan saat mengeluarkan napas kempiskan perut. Kita mulai menghitung tiap satu hitungan terdiri dari satu tarikan napas dan satu hembusan napas yang dilakukan dengan perlahan. Kita coba untuk lakukan satu set yang terdiri dari 10 hitungan. Jika dalam perjalanan kita menyadari bahwa pikiran kita lari kemana-mana, maka kita akan mulai lagi untuk menghitung dari hitungan pertama.
Jika kita sudah bisa melakukan meditasi pernapasan ini bisa kita lanjutkan tanpa menghitung lagi dan kita hanya menyadari napas saja.
------------------------------------
DEEPAK Chopra - Minggu:
Meditasi Cakra Ke-7, HUKUM Potensi Murni
Selamat Hari Minggu. Kita menjalani Hukum Potensi Murni (Law of Pure Potentiality) dengan pikiran yang hening dan hadir melalui meditasi mantra.
Hukum Potensi Murni memberikan pemahaman tentang Esensi Spiritual. Kita menerapkan Hukum ini dengan menenangkan pikiran. Kita memiliki keterhubungan lebih mendalam dengan Roh ketika kita melepaskan penilaian terhadap orang, tempat dan sesuatu (termasuk terhadap diri kita sendiri).
Anda hanya perlu menghabiskan waktu dengan alam agar membangkitkan kita pada Esensi Spiritual. Menghubungkan diri dengan kecerdasan alam juga membangunkan kita pada kehadiran Ilahiyah dimanapun dan yang bersinar melalui mata kita.
Hari ini dan nantinya menjadi kebiasaan setiap hari, luangkan waktu berada di alam misalnya berjalan-jalan di sekitar rumah, pantai, hutan, taman kota, jalanan Desa, persawahan, ladang dan mata air. Alokasikan waktu untuk melihat matahari terbenam dan relaksasi tubuh lainnya. Hindari buku, televisi, dan peralatan elektronik sekedar untuk Diam dan Hening dalam satu hari, beberapa saat.
Meditasi hanya dilakukan pada pagi hari.
Meditasi Duduk
Duduk bersila, fokus pada aliran keluar-masuk napas melalui hidung
Mantra: Om Bhavam Namah (Aku adalah Eksistensi Absolut)
Chakra: Chakra ke-7 (Mahkota, Kepala).
Chakra Kesadaran (Sahaswara).
Warna: violet.
Mengakhiri Sikap Meditasi.
Ambil sikap mirip bersedekap
Ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan semesta, dan
Sikap menghormat sambil mengucapkan NAMASTE.
Video Meditasi
DEEPAK Chopra - Senin:
Meditasi Cakra Ke-4, HUKUM Memberi dan Menerima
Hukum Memberi dan Menerima membantu kita untuk tetap memelihara energi mengalir bebas dan menjaga Kelimpahan, Kemakmuran dan semua hal kebaikan yang mengalir kepada kita. Anda hanya perlu menyaksikan napas bergerak masuk dan keluar dari tubuh. Jika Anda menahan napas, Anda akan melihat atau merasakan betapa tidak nyamannya hal itu. Menahan napas tanpa menghirup juga menyebabkan rasa tidak nyaman. Maknanya ialah jika Anda menghentikan aliran Memberi dan Menerima maka ada gangguan dalam aliran alamiah kehidupan Anda.
Untuk menerapkan Hukum ini kedalam kehidupan sehari-hari, Anda memberi sesuatu hadiah kepada orang lain. Setiap kali Anda bertemu seseorang, batinkan dan suarakan dalam pikiran Anda bahwa “Mereka akan mencintai, bahagia, gembira, sukacita, dan tertawa.” Anda akan melihat perubahan dahsyat dalam kesadaran Anda sendiri. Contoh lain, Anda bisa diam-diam menyatakan NAMASTE dalam pikiran atau do’a apapun sesuai keyakinan Anda dan sekilas menatap mata seseorang yang lewat didepan Anda.
Kalaupun Anda memberi seseorang hasil masakan, pekerjaan, dan hadiah kecil lainnya itu pun juga baik adanya. Buatlah komitmen untuk menjaga sirkulasi kemakmuran dalam hidup Anda melalui saling memberi dan menerima: rasa cinta-tanpa-syarat, perhatian, kasih sayang, penghargaan, dan waktu.
Penting untuk diingat bersama. Memberi sama nilainya dengan Menerima. Keduanya hanya berbeda aspek aliran energi dalam Semesta. Terimalah hadiah apapun dengan tangan terbuka, ungkapan terima kasih dan rasa syukur. Lihatlah alam dan terima semua hadiah yang mengelilingi Anda. Matahari terbenam yang indah, suara angin bertiup, hujan, kicauan burung, dan lainnya. Itu semua adalah hadiah yang mengelilingi Anda. Hadir dan cermati keindahan yang mengelilingi Anda.
Meditasi hanya dilakukan pada pagi hari.
Meditasi Duduk
Duduk bersila, fokus pada aliran keluar-masuk napas melalui hidung
Mantra: Om Vardhanam Namah (Aku adalah Penjaga Semesta, dan Semesta Menjagaku)
Chakra: Chakra ke-4 (Jantung, Hati).
Chakra Hati-Rasa (Anahata).
Warna: hijau.
Mengakhiri Sikap Meditasi
Ambil sikap mirip bersedekap, ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan semesta.
Hukum Karma (Sebab-Akibat) menyatakan bahwa selain ketakterbatasan pilihan terdapat satu pilihan sempurna yang akan menciptakan kebahagiaan bagi diri Anda dan semua hal yang mengelilingi Anda. Tubuh Anda seperti Antena yang akan memberi Anda perasaan nyaman dan tidak nyaman. Hal ini diantaranya bersumber dari Solar Plexus (sekitar 5 cm diatas pusar) dan lainnya bersumber dari dalam hati Anda sendiri.
Saya selalu merasa banyak pertanyaan ketika membuat keputusan: apa yang akan saya makan, acara apa yang akan saya datangi, hubungan baru apa yang akan saya mulai, keputusan apa dalam pekerjaan yang maha penting, atau mengambil peluang pekerjaan baru. Pertanyaan sederhananya ialah “Apakah seluruh pilihan ini akan menjagaku?” Jika Anda menghentikan seluruh pertanyaan tadi dengan pertanyaan ini maka Anda akan memperoleh tuntunan untuk memperoleh jawaban. Rasakan apa yang terjadi pada tubuh, batin, suara-dalam, atau objek simbolis yang tepat berada di hadapan Anda.
Ketika kita melatih hadir dalam kondisi saat ini dan mencermati pilihan-pilihan yang berbeda sepanjang hari, menjadi mudah bagi kita untuk menyadari tuntunan dari batin dalam menjawab pertanyaan penting seperti “Apakah saya bersedia menikah dengannya?, “Apakah saya memulai bisnis aplikasi digital”, “Apakah saya akan pindah rumah?”, dan lain sebagainya.
Cermatilah dengan batin seluruh tanda-tanda di sekeliling Anda agar Anda memperoleh tuntunan pengambilan keputusan. Ini kemudian akan menciptakan kebahagiaan bagi diri Anda sendiri. Dan ketika Anda bahagia, semua orang disekitar Anda juga akan merasakan dan merayakannya dengan sukacita.
Meditasi hanya dilakukan pada pagi hari.
Meditasi Duduk
Duduk bersila, fokus pada aliran keluar-masuk napas melalui hidung
Mantra: Om Kriyam Namah (Tindakanku selaras dengan hukum kosmik).
Chakra: Chakra ke-1 (Ujung Tulang Ekor).
Chakra Dasar (Muladhara).
Warna: merah.
Mengakhiri Sikap Meditasi
Ambil sikap mirip bersedekap, ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan semesta.
Hukum Pamrih dan Keinginan membawa kita pada kesadaran bahwa kita di sini untuk mewujudkan impian dan keinginan terdalam. Dan untuk mengetahui apa yang kita inginkan telah ada di semesta-yang-terdalam. Kita hanya harus membuka diri pada semua orang dan segala situasi, berlanjut pada batin yang akan menuntun kita.
Menjalani Kesadaraan-Masa-Kini tentu membutuhkan latihan. Penting untuk mengingat hal-hal yang kita inginkan harus demi kebaikan diri kita dan orang lain.
Buatlah Daftar Pamrih dan Keinginan secara tertulis. Apa yang Anda pikirkan, Anda inginkan, Anda rencanakan, dan apa yang akan Anda ciptakan dan kerjakan. Nikmati perjalanan manifestasi atas Pamrih dan Keinginan. Anda akan didukung oleh semua orang dan segala yang ada di semesta.
Meditasi dilakukan pada pagi hari.
Meditasi Duduk
Duduk bersila, fokus pada aliran keluar-masuk napas melalui hidung, waktu meditasi sebaiknya pagi hari
Mantra: Om Dakhsam Namah (Tindakanku Menerima Hasil Maksimal dengan Sedikit Usaha)
Chakra: Chakra ke-2 (Ujung Tulang Pelvis, Bawah Perut).
Chakra Kreativitas (Svadhisthana).
Warna: Orange.
Mengakhiri Sikap Meditasi
Ambil sikap mirip bersedekap, ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan semesta.
Hukum Tindak-Netralitas dekat dengan prinsip-prinsip Kebebasan. Anda tidak harus terikat secara kaku dengan sebagaimana Anda seharusnya. Ada begitu banyak kekuatan yang memungkinkan orang di sekitar Anda tampak alamiah sebagaimana adanya, dan Anda bisa menemukan apa yang lebih alamiah dalam diri Anda.
Ketika Anda menjadi alamiah, Anda malah punya daya tarik.
Anda mungkin menjumpai kasus seperti ini: Anda belajar hukum dan bisnis tetapi panggilan sejati Anda menjadi koki dan motivator, segala sesuatunya menjadi kaku. Cara Anda bercerita tentang resep masakan dan memotivasi orang akan berbeda ketika Anda bercerita tentang hukum dan bisnis. Wajah Anda berseri-seri menceritakan cara memasak daging dengan bumbu yang tak-terpikirkan penikmat kuliner, daripada Anda bercerita laporan laba/rugi dan neraca dengan wajah tegang dan intonasi bicara tanpa semangat. Penting untuk mencermati apa yang membuat Anda menyala!
Mulailah selangkah demi selangkah dengan menemukan apa yang terasa alami untuk Anda. Ada banyak kekuatan dalam kata-kata "Aku bebas menjadi aku."
Aku memahami dan menerima ketidakpastian. Ini syarat mengikuti Hukum Tindak-Netralitas. Aku memiliki tujuan dan gagasan tentang masa depan, namun penting untuk terbuka terhadap kemungkinan tak terbatas yang ada di luar sana. Objektifkan semua Pamrih (masa depan Anda) dan Keinginan (masa kini Anda). Biarkan saja mengalir. Lepaskan. Anda terbebas dari HASIL.
Dan ketika segala sesuatu tampaknya tidak berjalan sesuai harapan (kita semua memiliki contohnya), ada sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih baik sedang menunggu kita. Hidup Anda akan penuh dengan petualangan, keajaiban, dan misteri.
Meditasi dilakukan pada pagi hari.
Meditasi Duduk
Duduk bersila, fokus pada aliran keluar-masuk napas melalui hidung, waktu meditasi sebaiknya pagi hari
Mantra: Om Ritam Namah (Pamrih dan Keinginanku Didukung oleh Hukum Kosmik)
Chakra: Chakra ke-3 (Solar Plexus, Bawah Perut).
Chakra Energi (Manipura).
Warna: Kuning.
Mengakhiri Sikap Meditasi
Ambil sikap mirip bersedekap, ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan semesta.
Hari Jum'at - Hukum Tindak-Netralitas dekat dengan prinsip-prinsip Kebebasan. Anda tidak harus terikat secara kaku dengan sebagaimana Anda seharusnya. Ada begitu banyak kekuatan yang memungkinkan orang di sekitar Anda tampak alamiah sebagaimana adanya, dan Anda bisa menemukan apa yang lebih alamiah dalam diri Anda.
Ketika Anda menjadi alamiah, Anda malah punya daya tarik.
Anda mungkin menjumpai kasus seperti ini: Anda belajar hukum dan bisnis tetapi panggilan sejati Anda menjadi koki dan motivator, segala sesuatunya menjadi kaku. Cara Anda bercerita tentang resep masakan dan memotivasi orang akan berbeda ketika Anda bercerita tentang hukum dan bisnis. Wajah Anda berseri-seri menceritakan cara memasak daging dengan bumbu yang tak-terpikirkan penikmat kuliner, daripada Anda bercerita laporan laba/rugi dan neraca dengan wajah tegang dan intonasi bicara tanpa semangat. Penting untuk mencermati apa yang membuat Anda menyala!
Mulailah selangkah demi selangkah dengan menemukan apa yang terasa alami untuk Anda. Ada banyak kekuatan dalam kata-kata "Aku bebas menjadi aku."
Aku memahami dan menerima ketidakpastian. Ini syarat mengikuti Hukum Tindak-Netralitas. Aku memiliki tujuan dan gagasan tentang masa depan, namun penting untuk terbuka terhadap kemungkinan tak terbatas yang ada di luar sana. Objektifkan semua Pamrih (masa depan Anda) dan Keinginan (masa kini Anda). Biarkan saja mengalir. Lepaskan. Anda terbebas dari HASIL.
Dan ketika segala sesuatu tampaknya tidak berjalan sesuai harapan (kita semua memiliki contohnya), ada sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih baik sedang menunggu kita. Hidup Anda akan penuh dengan petualangan, keajaiban, dan misteri.
Meditasi dilakukan pada pagi hari.
Meditasi Duduk
Duduk bersila, fokus pada aliran keluar-masuk napas melalui hidung, waktu meditasi sebaiknya pagi hari
Mantra: Om Anandham Namah (Tindakanku bebas dari keterikatan dengan hasil)
Chakra: Chakra ke-5 (Tenggorokan).
Chakra Ekspresi (Vishudda).
Warna: Biru.
Mengakhiri Sikap Meditasi
Ambil sikap mirip bersedekap, ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan semesta.
Hukum Dharma (Tujuan Hidup) menyatakan, kita berada di sini untuk memenuhi suatu tujuan. Kita semua memiliki bakat yang unik dan cara unik untuk mengekspresikannya. Kita semua memiliki cara unik untuk mengekspresikan diri saat berada dalam dharma kita.
Ada beberapa cara untuk menemukan dan dituntun ke Dharma Anda. Salah satunya adalah menuliskan daftar semua hal yang Anda sukai dan nikmati. Kemudian tanyakan pada diri Anda: “Jika saya dapat melakukan apa pun di dunia untuk pekerjaan saya dan uang bukanlah masalah - apa yang akan terjadi?”
Kemudian uji dan lihat kemampuan Anda dapat menggabungkan satu atau dua hal dengan hal-hal yang Anda sukai. Ajukan pertanyaan: "Bagaimana saya bisa membantu, Bagaimana saya bisa melayani?"
Mulailah memahami dan menghormati cara unik Anda dalam melakukan pekerjaan tertentu. Anda mungkin menyadari betapa pentingnya peran Anda dalam pekerjaan! Ketika Anda menghormati keunikan Anda dan menyadari pentingnya Anda, ini dapat memberi Anda arti baru dari Tujuan Hidup (Dharma) Anda.
Meditasi dilakukan pada pagi hari.
Meditasi Duduk
Duduk bersila, fokus pada aliran keluar-masuk napas melalui hidung, waktu meditasi sebaiknya pagi hari
Mantra: Om Varunam Namah (Kehidupan harmoni dengan Hukum Kosmik)
Chakra: Chakra ke-6 (Antara dua mata).
Chakra Intuisi (Ajna).
Warna: nila.
Mengakhiri Sikap Meditasi
Ambil sikap mirip bersedekap, ucapkan terima kasih kepada diri sendiri dan semesta.
Day 1 DEEPAK CHOPRA 21-Days of Abundance Meditation Challenge - So Hum The Reality of Abundance DEEPAK CHOPRA 21-Days of Abundance Meditation Challenge. Day 1 Here we go! After you complete the task, please write: "Day 1 Done." You can leave the group if you decide not to continue. I highly recommend doing the meditation and the task at the beginning of the day, if possible. It changes the course of the day! Task In your new notebook, make a list of 50 people that have influenced your life. They can be both living and already departed people, your relatives, friends, and celebrities, writers and personalities whom you do not necessarily know personally. Everyone who has influenced you, and contributed to your growth & development. The list must have at least 50 names. In the process of making a list, think about why you chose the person. What has changed in your life for the better? Move calmly and thoughtfully. Remember the best things about each person in the list and w...
HUKUM KOMUNIKATIF Karya: Anom Surya Putra ~ Naskah (calon) buku yang ditulis dalam keadaan "chaotic", non-sistematis, sedikit mengandung aforis atau metafor, tidak bermanfaat bagi praktisi hukum, dan mungkin berguna bagi pemula yang hendak membaca "hukum" dengan cara rebahan, atau bacaan ringan bagi individu yang mati-langkah dengan dunia hukum yang digeluti selama ini ~ BAGIAN KE-1: BANGUN DARI TIDUR YANG PANJANG Secangkir kopi dan teh berdampingan di meja kecil. Gemericik air dari pahatan pancuran air menemani cairan yang tersimpan di dalam cangkir kopi dan teh. Mata sembab setelah menatap ribuan kalimat di layar komputer. Jemari bergerak secara senyap, memindahkan visual pikiran dan audio batin ke dalam rangkaian gagasan. Awal. Baru memulai. Chaotic . Bangun dari tidur yang panjang. Terlalu banyak minum kopi dan teh sungguh memicu asam lambung. Cinta yang mendalam terhadap kopi dan teh terganggu dengan asam lambung yang bergerak maraton di dalam tubuh. Kurang b...
Welcome to day one. Welcome to the Chopra Center 21-Day Meditation Challenge, Creating Abundance. We are very happy you've decided to embark on this journey, into stillness and silence, to experience authentic abundance consciousness. Over the next three weeks, we'll focus on different aspects of abundance. In our first week, preparing for abundance, we'll consider the promise of unlimited potential. During this time, we learn what true abundance ism the infinite source from which it springs, how consciousness and the mind affect its flow, and how we can more deeply understand that abundance is a divine right, bestowed upon each, and every one of us. During our second week, we'll show how abundance relates to the seven spiritual laws of success, beginning with the law of pure potentiality, what exactly is possible, and ending with the law of dharma, how to increase abundance in our lives, by serving humanity, with our unique skills and talents. In our third week, we...
Welcome to day four. Noted Swiss psychologist and psychiatrist Carl Jung, coined the term, Collective unconscious. He coined the term to signify the beliefs we hold, that are based on what others have taught us. All these beliefs, stem from object prefer, seeking answers, externally, and accepting others portrayals of how life is supposed to be. As we reconnect with the higher self, they are living within for guidance, we begin to live our lives through self-refer, detaching from external messages, and living from Pure Consciousness or the unified field. As we contemplate our understanding of abundance, We may realize that our social conditioning has led us to believe, that there is only so much to go around, a finite amount of money, or a limited number of opportunities. Whether we define abundance as material wealth, love, joy, friends for recognition, we project the idea that these resources are scarce, and when they are gone, there will be no more. If this has been your ...
Welcome to day three. What is reality? Is it what we can experience with our senses? Or is it something else, something deeper. Consider for a moment, where was the chair you were sitting on before it was created, where was your newborn before she came into this world? Just because we cannot see or touch something, does not mean it doesn't exist. It simply means we can't experience it, in a three-dimensional world, at this moment. The same holds true for whatever you consider abundance, limitless love, unbounded joy, optimal health, our greater material possessions. Just because you're not experiencing what you desire in this moment, doesn't mean it can't exist, for you. We live our lives primarily on the physical plane, which includes everything that has form or substance, what we commonly refer to as mater. Some look at this physical realm, and see lack, others, see abundance. Some feel abundant, others feel limited, based on certain messages they may have receive...
Welcome to day five. There is a saying, you are known by the company you keep, and through our environments we tend to inherit the beliefs of those with whom we spend the most time. These philosophies then become part of our subconscious mind. Though research shows that we function largely with subconscious minds, that have been programmed by others, as humans we have the amazing ability to change past conditioning. We can achieve this, by releasing negativity, interacting with like-minded conscious people, enjoying inspirational sights and sounds, and engaging in uplifting activities. In this way, we can develop new positive ways of living, and begin to clear the subconscious of all that does not serve us. True transformation is brought about by the two qualities inherent in consciousness, attention, or focus, and intention, a clear vision of a desired outcome. Attention energizes, and intention transforms. What we place our attention on expands in our lives, and our intention fo...
Welcome to Day 20. When you believe you are valuable, you surround yourself with luxury, comforts and pleasures, beyond those needed for everyday living. Luxury is not materialism, it doesn't have to be an expensive car or opulent home, it can simply be the sweet fragrance of flowers, picked from a garden, a drop of scented oil in a warm bath, a piece of rich chocolate, or the sound of beautiful music. These are life small luxuries that cost very little, but means so much. Do you feel worthy of such luxury? Luxury is a natural state, and abundance our birthright. As Vedic wisdom tells us, every person is a piece of gold, pure gold is your essence, created from the love of the universe. Gold is as luminescent, and cherished, as are you. As such a treasure you deserve all the good the world has to offer, with this in mind know that by elevating your view of yourself, you elevate the quality of your life. Your outer world will echo your thoughts, beliefs and intentions, that yo...
Welcome to day eight. Welcome to our second week of the Chopra Center 21-Day meditation challenge. This week you will learn how to attract greater abundance, by applying the laws from my book, the seven spiritual laws of success to your life. Today we'll focus on the first law. The law of pure potentiality, which asserts that in our essential state, we are pure consciousness, pure potentiality and the field of all possibilities. When you discover your true nature, and know who you really are, you experience pure being, and sand fearless, in the face of any challenge. In this state, you're anchored in the unlimited and eternal power of the Self, restores people situations and circumstances to you, to help support your deepest desires. Engage in our daily activities, we sometimes hear thoughts and opinions, often expressed as fact, that do not reflect our divine essence, for instance, we may hear news that good jobs are scarce, the global financial picture is bleak, or the wor...
Muhammad Fachri , Direktur Advokasi dan Kerjasama Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa PDTT punya pengalaman unik. Sekitar tanggal 9 September 2022 M Fachri berdialog dengan warga Desa terpadat di Indonesia. Desa Sumber Jaya, kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Muchammad Fachri di Desa Terpadat di Indonesia Dokumen kertas kerja Dana Desa Tahun 2022 mencatat penduduk Desa Sumber Jaya 80.942 jiwa, sedangkan dokumen Pemerintah Desa Sumber Jaya menyatakan bahwa jumlah penduduknya lebih dari itu yakni 106.336 jiwa. Luas wilayahnya 6,4 kilometer persegi, tercantum pada Peraturan Bupati Bekas No. 1/2021. Kepadatan penduduknya mencapai 16.928 jiwa per kilometer persegi. Wah, gaes , kalau saya hidup disana mungkin sudah sulit mengenal satu per satu warga Desa Sumber Jaya. Kenyataan sosial Desa Sumber Jaya ini menarik dibandingkan dengan fakta-normatif PMK No. 190/2021 tentang Pengelolaan Dana Desa. Alokasi dasar pengelolaan Dana Desa untuk Desa Sumber Jaya, setelah ...
Mahkamah Agung menolak permohonan keberatan hak uji materiil dari Pemohon ("Perkumpulan Unit Pengelola Kegiatan Negara Kesatuan Republik Indonesia; disingkat UPK NKRI) pada tanggal 11 Oktober 2021. Dalam situs Mahkamah Agung (MA), Putusan MA ini telah berkekuatan hukum tetap. Konsekuensi yuridisnya, kaidah hukum Pasal 73 PP No. 11/2021 tentang BUM Desa yang mengatur tentang kaidah hukum transformasi UPK Dana Bergulir Masyarakat (UPK DBM) tetap sahih dan berlaku. Putusan MA ini penting sebagai pembelajaran berhukum dalam konteks transformasi organisasi eks proyek PNPM-Mandiri Perdesaan ke institusi kerjasama usaha antar-Desa, sehingga menarik untuk menelusuri pertimbangan para hakim agung dalam Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 32 P/HUM/2021 antara PERKUMPULAN UNIT PENGELOLA KEGIATAN NEGARA KESATUAN RI (ASOSIASI UPK NKRI) VS PRESIDEN RI. Argumen Hukum yang Ditolak Para pembaca dipersilahkan untuk mengunduh naskah putusan MA tersebut melalui alamat ini. Dalam bahasa yang lebih mudah di...
Komentar