Opini Terbaru

Between Facts and Norms, Pemikiran Hukum Jürgen Habermas (2): Pengantar dari Jürgen Habermas

Gambar
PENGANTAR Jürgen Habermas  | Penerjemah: Anom Surya Putra | Di Jerman, filsafat hukum telah lama tidak lagi menjadi materi pembahasan bagi para filsuf. Jika saya jarang menyebut nama Hegel dan lebih mengandalkan teori hukum Kantian, hal ini juga mengungkapkan keinginan saya untuk menghindari suatu model yang menetapkan standar yang tidak dapat dicapai bagi kita. Memang, bukan kebetulan bahwa filsafat hukum, dalam mencari kontak dengan realitas sosial, telah bermigrasi ke aliran-aliran (mazhab) hukum. [1] Namun, saya juga ingin menghindari ilmu hukum teknis yang terfokus pada fundasi-fundasi hukum pidana. [2] Apa yang dulunya dapat dianut secara koheren dalam konsep-konsep filsafat Hegelian saat ini menuntut pendekatan pluralistis yang menggabungkan perspektif teori moral, teori sosial, teori hukum, serta sosiologi dan sejarah hukum. Saya menyambut ini sebagai kesempatan untuk menampilkan pendekatan pluralistis yang sering tidak diakui/disadari teori tindakan komunikatif. Konsep-konse

Desa Suco Lor Bondowoso, Adrenalin Memuncak di Air Terjun Senancak

Ingin adrenalin Anda meningkat? Seakan energi dalam tubuh mengalami gelombang besar dan terus semakin menguat? Yach, datang saja ke air terjun Senancak. Berada di perbukitan dan kebun kopi Desa Suco Lor, kecamatan Maesan, Bondowoso, Jawa Timur. Rasakan tantangannya, rasakan sensasinya. Adrenalin Anda akan meningkat tajam.

Namanya memang tak biasa: Senancak. Mengapa lokasi ini bernama Senancak? Apakah karena jalan menuju air terjun yang menanjak atau berada dipuncak?  

Purwanto, perangkat Desa Suco Lor, sering berjalan-jalan ke Senancak. "Air terjun ini diberi nama Senancak lantaran airnya terlihat seakan hendak meloncat ke bawah. Airnya seperti hendak aloncak, makanya diberi nama air terjun Senancak,” ungkapnya.

Kata “aloncak” merupakan bahasa Madura, yang maknanya kira-kira, meloncat atau melompat. Dalam konteks gerak tubuh manusia, memang ada yang membedakan dua kata ini. Bedanya pada kaki tumpuan sebelum bertolak dan mendorong ke udara. Lompat adalah kegiatan mendorong tubuh ke atas dengan menggunakan satu kaki, sedangkan loncat berarti mendorong tubuh ke atas dengan menggunakan dua kaki.

Ketika memandang air terjun ini, air yang berada di atas ketinggian puluhan meter itu seakan hendak meloncat, terjun ke permukaan yang jauh berada di bawah. Aloncak!

Mengucapkan kata "aloncak" harus satu tarikan nafas, tanpa jeda, tanpa koma, karena satu kata. Jika berhenti, maknanya akan berbeda, bukan aloncak bermakna melompat atau meloncat, yang tentunya membutuhkan gerak super cepat. Jika ada jeda, kata aloncak akan menjadi dua kata: alon, cak!, yang dalam langgam bahasa jawa, kata alon, cak! memiliki makna kita disuruh pelan-pelan. Pelan, cak.! Kira-kira begitu.

Menuju lokasi air terjun Senancak, memang tidak bisa kita samakan seperti melaju di jalan raya yang bisa berkendara dengan cepat. Tapi bukan pula pelan-pelan seperti kita sedang jalan santai. Karena jalannya yang cukup terjal, tidak lebar, kanan kiri juga dipenuhi pohon kopi, maka setiap pengendara roda dua yang menuju Senancak membutuhkan energi esktra sembari riang gembiran. Disinilah kita tertantang hingga adrenalin kita akan memuncak.

Ngeri-ngeri sedap perjalannya. Itu bagi siapapun yang tidak biasa menempuh jalan ke puncak. Anda bisa ditemani oleh Pendamping Desa setempat, Abdul Muis. Kengerian itu akan terobati dengan pemandangan yang indah. Air terjunnya kerren! Luar biasa! Amazing!

Andai seorang diri, tentu tak akan berani menuju lokasi air terjun Senancak. Bukan hanya tak kenal medan, tapi karena jalannya yang luar biasa menantang. Bahkan, saat sahabat-sahabat Pendamping Desa survey lokasi, ada yang terjatuh dari motor trailnya. Wuih.! Ekstrim bangets dah pokoknya.

Saya kesana bersama sahabat-sahabat pendamping, perangkat Desa, Camat Maesan, dan Dinas PMD Bondowoso, mendampingi Kepala Dinas PMD Provinsi Jawa Timur, Ir. Mohammad Yasin, M.Si, bersama sejumlah stafnya. Andai bukan dalam rangka mengawal Kadis PMD Prov Jatim, kami pun mungkin tidak akan segera menyaksikan indahnya panorama air terjun Senancak ini.

Menyaksikan dan merasakan secara langsung perjalanan menuju air terjun Senancak, Kadis Moh Yasin mengungkapkan kekagumannya. “Luar biasa! Sangat indah sekali. Untuk menuju kesini, kita membutuhkan adrenalin yang luar biasa. Bisa naik trail, bisa naik kuda, dan medannya ekstrim banget. Tapi, Anda tidak akan kecewa, karena akan menemukan sebuah wisata air terjun yang sangat indah sekali di tengah-tengah kebun kopi milik Perhutani. Silahkan mencoba, silahkan menikmati keindahan air terjun Senancak Maesan”, ungkap Moh Yasin.

Berada di tengah-tengah kebuh kopi, kepala dinas yang juga mahir menggunakan motor trail ini tak hanya memuji keindahan air terjun Senancak. “Lokasi ini seperti Batu-nya Malang. Udaranya sejuk, airnya dingin sekali”, kata Moh Yasin.

Tim Pendamping bersama Dinas PMD Bondowoso, memang mendesain agar Kepala Dinas PMD Prov Jatim yang energik ini menyaksikan secara langsung keindahan air terjun Senancak. Ini tentu dalam rangka menghidupkan dinamika dan roda perekonomian di Kabupaten Bondowoso, khususnya Desa Suco Lor, yang memiliki potensi alam luar biasa.

Pendamping Desa yang bertugas di Kec Maesan antara lain Joni Fatahillah (PDP), Abd Muis (PDP), Ahmad Hariri (PDTI), Muh Junaidi (PLD), Fathor Rosy (PLD), sedang menggagas kerjasama antara Desa Suco Lor dengan Perhutani untuk memaksimalkan potensi yang ada. Pengelolannya, akan dilakukan oleh BUM Desa Suco Lor. “Kita akan memfasilitasi agar Desa juga menggerakkan anak-anak muda untuk membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)”, ungkap Joni Fatahillah.

Untuk mendukung spirit ini, Kepala Desa Suco Lor, Abd Muqit Yazit, mengatakan, sudah menyiapkan sarana-prasarananya. Katanya, jalan menuju air terjun Senancak sepanjang 5000 meter, sudah dibangun 1500 meter dari Dana Desa. Tak hanya itu, komunitas pengendara motor trail, yang bernama Kotas MX (Komunitas Trail Maesan), juga sudah siap dengan belasan kendarannya.

Tertarik untuk uji coba adrenalin, sembari berkendara menikmati indahnya air terjun Senancak Desa Suco Lor Kec Maesan Kab Bondowoso? Ayo, jangan sungkan dan ragu, segera tancap gas motor Anda. Greeeng… Greeeeng…!!!

*) Andiono Putra; Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) P3MD Kementerian Desa PDTT, Ketua PC LTN NU Bondowoso.

Komentar

Artikel Terpopuler

21-Days of Abundance Meditation Challenge Deepak Chopra

Day 2 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Day 1 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Day 15 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Day 12 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Day 13 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Day 7 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Permendagri No. 114/2014 tentang Pembangunan Desa Tidak Berlaku, Lex Posterior Derogat Legi Priori

Sosiologi Hukum Mathieu Deflem (3): Memulihkan Sosiologi Hukum

Between Facts and Norms, Pemikiran Hukum Jürgen Habermas (2): Pengantar dari Jürgen Habermas