Opini Terbaru

Between Facts and Norms, Pemikiran Hukum Jürgen Habermas (2): Pengantar dari Jürgen Habermas

Gambar
PENGANTAR Jürgen Habermas  | Penerjemah: Anom Surya Putra | Di Jerman, filsafat hukum telah lama tidak lagi menjadi materi pembahasan bagi para filsuf. Jika saya jarang menyebut nama Hegel dan lebih mengandalkan teori hukum Kantian, hal ini juga mengungkapkan keinginan saya untuk menghindari suatu model yang menetapkan standar yang tidak dapat dicapai bagi kita. Memang, bukan kebetulan bahwa filsafat hukum, dalam mencari kontak dengan realitas sosial, telah bermigrasi ke aliran-aliran (mazhab) hukum. [1] Namun, saya juga ingin menghindari ilmu hukum teknis yang terfokus pada fundasi-fundasi hukum pidana. [2] Apa yang dulunya dapat dianut secara koheren dalam konsep-konsep filsafat Hegelian saat ini menuntut pendekatan pluralistis yang menggabungkan perspektif teori moral, teori sosial, teori hukum, serta sosiologi dan sejarah hukum. Saya menyambut ini sebagai kesempatan untuk menampilkan pendekatan pluralistis yang sering tidak diakui/disadari teori tindakan komunikatif. Konsep-konse

MEDITASI RUMAH KEHENINGAN Romo Sudrijanta, SJ (Episode 1 s/d 7)

Metode Meditasi Rumah Keheningan diprakarsai oleh Romo Sudrijanta, SJ. Metode ini senyatanya ringkas dan mudah dilakukan pada semesta-fisik. Saya mengalami Kecanduan Berpikir yang parah. Ketika situasi menjelang pandemi saya berkeliling di sebagian desa di Jatim dan Jateng. Kepanikan melanda di Desa. Tak tahu apa yang harus dilakukan. Untuk mengatasinya saya melakukan olah napas sebisanya tapi tetap tidak tahu arahnya kemana. 

Tanpa sengaja saya melihat status WA dari Rurit (teman saya kuliah di FH Unair Surabaya). Ia ekspos tentang tempat yang nyaman untuk menulis dan penulisan status tentang beberapa hal berkaitan dengan meditasi.

Singkat cerita, bergabunglah saya dengan grup meditasi Rumah Keheningan. Dan dari keseluruhan pengalaman bermeditasi secara daring, saya ringkas teknik pernapasannya melalui video berjudul "Teknik Pernapasan MEDITASI RUMAH KEHENINGAN Romo Sudrijanta". Anda bisa mencoba sendiri di rumah.

(Isi Video):

00:00 Intro

00:22 Sekilas Meditasi Tanpa Objek Rumah Keheningan (Podcast)

00:46 Episode Berlatih Sadar Pasif Responsif

    • Tangan terbuka di atas paha
    • Pejamkan mata, Mata terbuka sedikit
    • Tarik napas (hidung), keluar napas (mulut)
    • Tarik napas (hidung), keluar napas (hidung)

"Cecaplah dalam-dalam rasa-perasaan Anda pada momen ini, seperti kegetiran, tanpa ingin mengubahnya

01:40 Episode Jeda Keheningan

    • Tarik napas (hidung), keluar napas (mulut), "Lepaskan ketegangan tubuh dan pikiran"
    • Tarik napas (hidung), keluar napas (hidung), "Rasakan sensasi di ulu hati"

02:43 Episode Energi Kesadaran

    • Pemanasan dengan melakukan power breathing (tarik napas, bernapas dengan cepat dan membuangnya seperti "membuang ingus") 
    • Tarik napas (hidung) yang panjang, tahan napas dengan rileks, keluar napas (hidung) 
    • Hembuskan napas pelan-pelan, kempiskan perut
    • Rasakan sensasi di sekitar tulang ekor
    • Tarik napas (hidung), keluar napas (hidung), 
    • Hembusan napas lebih panjang daripada tarikan napas
    • Relaks, hadirkan ruang kesadaran yang luas pada titik di antara dua alis

03:45 Meditasi Pengukuran Skala Diri, Jalan Kaki dan lainnya, serta sikap mengakhiri meditasi

*******************************

EPISODE 1 DAN INTERSTISI 1

*******************************

Saya hanya melakukan meditasi dengan olah napas dari hidung. Karena memang tidak ada arahan melakukan olah napas yang rumit. Napas dan napas saja. Berulang kali saya membaca tulisan filsafat Romo Sudri pada episode 1. Sebagai penghargaan atas kemuliaan beliau telah berbagi materi meditasi secara daring, maka saya membuat terjemahan Episode 1 Komitmen Spiritual dalam bahasa Inggris pada Video NON-CONCENTRATIVE MEDITATION * SPIRITUAL COMMITMENT.

Nah, pada Episode 1 Komitmen Spiritual, Romo Sudrijanta mengutip Teilhard de Chardin. Pembalikan status atas Diri: manusia spiritual yang berpengalaman sebagai manusia. Pada episode pertama ini saya menghabiskan  waktu dengan membaca tulisan Romo Sudri di blog atau websitenya. 

Dan anda sekarang bisa menonton Video Episode 1 Komitmen Spiritual, sambil mendengarkan pesan Romo Sudrijanta pada INTERSTISI 1, ditambah dengan waktu bermeditasi selama 6 (enam) menit yang ditandai dengan suara "cawan meditasi" dari Romo Sudrijanta.

(Isi Video):

00:00 Intro

00:13 Tata Cara Grup Meditasi (Interstisi 1)

02:38 Meditasi, Terbuka untuk Semua Penganut Agama

04:39 Episode 1 Komitmen Spiritual 

13:37 Meditasi "Sound Healing": Cakra Dasar (Root Chakra) 

16:38 Meditasi "Peace Time" (Be still and stay at home. Peace is your home)

19:10 Meditasi Selesai

*******************

EPISODE 2

*******************

Meditasi dengan sikap Sadar-Responsif menembus seluruh memori, apa yang saya pikirkan selama ini dibawah sadar dan apa yang hendak dilakukan. Rasa penderitaan justru benar-benar terjadi pada sesi ini. Beberapa hari saya melakukan meditasi Sadar-Responsif sekitar 2-3 jam sekali. Bonusnya: saya cepat sekali membaca buku yang selama ini sulit saya baca (misalnya, buku Habermas tentang diskursus hukum). Dan mulailah pula saya secara otomatis belajar menyimak dan menerjemah suara pengantar meditasi Deepak Chopra 21 Days of Abundance. Uniknya, seluruh pengalaman olah napas seperti meditasi tasawuf-jawa (kejawen), pawukon (ilmu menghitung hari) dan kerisologi keluar begitu saja. Saya sampai takjub tapi tetap penasaran mau kemana arah meditasi ini.

Untuk memudahkan latihan di rumah, saya membuat video yang praktis. Berlatih Sadar pasif-responsif adalah kunci transformasi batin. Video Episode 2 berisi panduan meditasi dan cara mengembangkan praktik kesadaran sehari-hari: “Sepanjang hari ini setiap satu atau dua jam, aku akan berhenti sekitar 3 menit hanya untuk merasakan rasa perasaanku secara pasif-responsif.”

Pasif, karena aktivitas ini tidak menyertakan kegiatan pikiran. Responsif, karena praktik kesadaran ini membangkitkan batin yang jernih, hidup, dan kreatif. Silahkan menonton dan bermeditasi dengan memanfaatkan Video Episode 2.

(Isi Video):

00:00 Intro

00:13 Tata Cara Grup Meditasi (Interstisi 1)

02:01 Episode 2: Berlatih Sadar Pasif-Responsif

09:46 Meditasi "Sound Healing": Cakra Dasar (Root Chakra) 

"Merasakan Rasa Perasaanku secara Pasif-Responsif"

12:34 Meditasi "Peace Time" (Be still and stay at home, Peace is your home.)

           "Merasakan Rasa Perasaanku secara Pasif-Responsif"  

15:20 Meditasi Selesai

*************************

EPISODE 3, INTERSTISI 2

*************************

Jeda-Keheningan membuat saya mulai mengenal Kesadaran-Murni. Pada waktu mengalami Jeda-Keheningan entah kenapa muncul suara tunggal. Misalnya, "sebut nama A", "ia akan kontak penulisan buku", "orang itu akan transfer membeli buku", "ia sakit tapi tidak kena santet", "dua orang yang bermusuhan itu akan akur", "almarhum orang tua menunggu do'amu", "batinkan supaya orang itu mendapatkan pekerjaan", "lihat tanaman yang berhubungan dengan tombak pusakamu", dan lainnya. Saya lupa apalagi suara semacam itu pada waktu menahan napas. Hadir sendiri. Tapi uniknya, saya tidak merasa kaget seperti halnya kalau saya melakukan meditasi kejawen (sedulur papat kalima pancer dlm Serat Wirid Hidayat Jati dll).

Sound Healing dan Root Chakra sungguh awalnya saya tidak bisa memahami. Tapi saya meditasi dengan menghadirkan Musik kedalam Diri. Bukan menghadirkan Aku kedalam Musik karena Saya pasti kaget mendengar suara belnya ditengah konsentrasi. "Teng...!!!" 😃😃 Maaf Romo, suara belnya sudah pas, hanya saja saya kaget. Maklum, beda tatkala mendengar suara drum Metallica.

Sound Healing dan Root Chakra:

I feel centered.

I am home.

I am connected to my body.

My body is my home. I feel safe and secure.

I stand for my values, truth, and justice. I have what I need.

I am kind and compassionate to myself. I am infinite possibilities. I am grateful for challenges because they make me stronger. I am fearless. I trust myself.

I love myself.

I trust true source which is universal divine mother providing for my basic needs.

I nurture myself with healthy food, clean water, clean air, exercise, relaxation, and connection to nature.

Jeda keheningan adalah otak yang baru. Reaksi seketika adalah otak lama. Biarkan sel-sel otak Anda diperbaharui dari moment ke moment dalam jeda keheningan. Anda akan hidup, bergerak dan ada secara berbeda, dari kedalaman. Latihan ini menolong kita untuk keluar dari penjara pikiran dan hidup dari kedalaman. Ini pesan utama dari Romo Sudrijanta.

Untuk membiasakan latihan meditasi, maka saya membuat Video Episode 3 Jeda Keheningan dan Meditasi 6 Menit. Silahkan anda menjalani secara mandiri di rumah.

Romo Sudrijanta menyatakan: Hidup dari Kedalaman. Terang kesadaran seharusnya menjadi sumber penggerak hidup kita, bukan pikiran. Ketika kita menjadikan pikiran sebagai sumber utama, maka kita menjadi reaktif dan kehilangan kedalaman hidup.

Keheningan adalah rumah Anda. Kebisingan pikiran adalah dunia di luar rumah Anda. Ingatkan setiap kali pada diri Anda sendiri agar Anda pulang ke rumah setiap kali Anda membutuhkan.

Diam sebelum bicara. Hening sebelum bertindak. Itulah latihan sederhana untuk memutus kebiasaan berpikir yang tidak bermanfaat.

Nah, setelah anda menjalani Episode 3 Jeda Keheningan dan Meditasi 6 Menit, lanjutkan untuk menonton, mendengarkan atau menjalani pesan-pesan pada Video Interstisi 2 Hidup dari Kedalaman dan Meditasi 6 Menit.  


*************************

EPISODE 4, INTERSTISI 3

**************************

EPISODE 4 ENERGI KESADARAN dan Interstisi 3 JALAN PENCERAHAN paling berat. Olah napas paling panjang. Bisa 1 (satu) jam hanya pemanasan. Setelah itu saya bisa tahan 1 (satu) jam melakukan meditasi dengan napas lancar. 

Energi Kesadaran disadari melalui tindakan menyimak tanpa reaksi pikiran. Yang membebaskan kita dari apa saja yang kita simak. Di situ terdapat energi yang membersihkan konflik-konflik dan kontradiksi batin. Untuk memudahkan latihan terus menerus, saya membuat Video Episode 4 Energi Kesadaran dan MEDITASI Power Breathing🔴

Dan saya selanjutnya menziarahi diri sendiri dengan mengukur berapa skor mental? Awalnya saya cecap rasa dan menilai diri sebagai pemarah (skor: 150). Lalu mulai menapak jalur menuju skor afirmasi David R Hawkins (lihat skala 200 lebih pada zona kuning dan zona hijau).

Romo Sudrijanta menyatakan, lebih dari 80% populasi manusia di bumi ini, menurut David R Hawkins, hidup dengan energy negatif atau hidup di bawah skala 200. Apabila kita mengambil skala dibawah 500, jumlahnya mencapai 99%. Hanya 1% populasi dunia hidup dengan kasih, sukacita, damai dan batin yang tercerahkan sebagai energi kesadaran yang dominan.

Bagaimanakah kita bisa mencapai energi tertinggi apabila kita termasuk kelompok 80% populasi yang stuck atau terkunci dengan emosi negatif?  

Atau bagaimanakah kita mencapai tingkatan energi kesadaran yang lebih tinggi apabila kita masuk pada kelompok 99% populasi manusia yang merindukan pencerahan sempurna?

Orang-orang dari berbagai tradisi spiritual yang sudah berjalan lebih dulu telah menunjukkan jalan itu. Itu bernama jalan pelepasan. Pelepasan dari apa? Pelepasan dari kotoran-kotoran batin, dari penjara pikiran dan ego atau keakuan. Anda bisa mengganti istilah pelepasan ini dengan berserah, ikhlas, atau apapun yang Anda rasa lebih cocok. 

Ini adalah Video Interstisi 3 Jalan Pencerahan dan Meditasi 6 Menit, silahkan menjalani pesan-pesan dan bermeditasi. 

Kemudian Saya lanjutkan dengan SOUND HEALING dan ROOT CHAKRA, seperti sudah saya masukkan dalam video Interstisi 3 Jalan Pencerahan dan Meditasi 6 Menit di atas, dan ....:

"I feel centered.

I am home.

I am connected to my body.

My body is my home. I feel safe and secure.

I stand for my values, truth, and justice. I have what I need.

I am kind and compassionate to myself. I am infinite possibilities. I am grateful for challenges because they make me stronger. I am fearless. I trust myself.

I love myself.

I trust true source which is universal divine mother providing for my basic needs.

I nurture myself with healthy food, clean water, clean air, exercise, relaxation, and connection to nature."

Suatu malam saya bermeditasi dengan suara musik itu,  metode ini akan menghasilkan bonus berupa gerak-tubuh-otomatis. Kedua tangan, tubuh dan kepala meliuk-liuk tanpa kendali, dan.... saya menyentuh bagian tubuh. Sakit. Tapi setelah itu beberapa penyakit nyeri pada punggung, kepala dan lainnya, reda. Belakangan saya memaknai musik Root Chakra itu dan meditasinya bisa membuka chakra dasar sampai dengan chakra mahkota tanpa bersusah payah mempelajari Yoga. Entah benar atau tidak mengenai hal ini tapi bisa saja diperkaya dengan belajar chakra.

Iseng saya coba melihat orang lain dari jarak jauh. Maklum, selama ini cuma di rumah aja. Saya bayangkan sosok orang itu hadir dlm pikiran seperti menghadirkan musik SOUND HEALING dan Root Chakra dalam diri. Terlihat samar orang itu mengalami hal kurang lebih sama dengan saya. Dan ia kaget kok saya tahu? Saya juga kaget karena tebakan saya kebetulan tepat. Nah setelah dua hari kemudian ia mulai reda rasa nyerinya setelah saya asal sampaikan melalui chatting (WA): "pejam mata, biarkan tubuh gerak sendiri". Saya berhenti mengisahkan disini tentang hal ini karena saya khawatir lulus meditasi Rumah Keheningan membuat saya dikira Dukun baru di era pandemi covid-19. 

*************************

EPISODE 5, INTERSTISI 4

**************************

Episode 5 semakin memudahkan banyak ide baru dan dorongan suara dari dalam untuk melakukan sesuatu. Entah memberi kopi pada tetangga dll. Dharma kecil-kecilan. Interstisi 4 memudahkan penyatuan dengan semesta. Bukan semesta-fisik. Dunia wangsit semakin banyak hadir. Tapi kadang saya juga tidak mendengar suara dari dalam. Tubuh saya meliuk-liuk lagi. Tanda tubuh sedang tidak sehat. Terutama, bagian leher dan kepala. Pemikiran menarik pada Interstisi 4 adalah menguatkan pemahaman saya tentang keris. Penyatuan meteorit, unsur besi, baja, tanaman dedaunan hijau lebar (syarat punya pusaka tombak), dan unsur-unsur dalam tubuh. Dengan cara ini, keris dan tombak bukanlah benda klenik tapi benda yang saya refleksikan.

Romo Sudrijanta menyatakan, "Hambatan dalam Meditasi seperti keserakahan, kebencian dan keakuan adalah kotoran batin yang menghambat meditasi. Setiap kali kita perlu memeriksa ketiganya dan membersihkan batin dari kotoran-kotorannya. Apabila kotoran batin dibersihkan, penderitaan dengan sendirinya dibersihkan. Dan keindahan akan datang dengan sendirinya tanpa diharapkan atau dikejar." Untuk selalu mengingat dan melatih  untuk menyadari hambatan dalam meditasi, saya membuat Video Episode 5 Hambatan dalam Meditasi. Silahkan anda menonton dan menjalani meditasi.

**************************

EPISODE 6 DAN EPISODE 7

**************************

Meditasi Berjalan Kaki. Telapak kaki dan kepala memaknai bhumi dan langit. Rasional setelah olah nafas sambil jalan kaki. Untuk menghindari tetangga menyangka saya sedang gila atau kerasukan jin, maka saya pura-pura jalan kaki di lapangan, melihat rumput, sambil menunggu buka puasa. Dan malam hari setelah suara tarawih mulai surut, saya jalan kaki merasakan getaran bhumi dan langit. Berakhir dengan diam. Meditasi duduk. "LANGIT DAN BHUMI BERNAPAS UNTUK-KU, begitupula sebaliknya". Ah...ini kan manunggaling kawula-gusti yang terjelaskan dengan mudah. 👍 Kesadaran murni utk mengenali potensi tanpa batas.

Romo Sudrijanta menyatakan pesan penting tentang "Melihat dari Kacamata Interbeing". Kesepian dan keterasingan eksistensial manusia begitu dalam. Cara berpikir dualistis paling bertanggung jawab atas penderitaan yang kita alami. Praktik berikut ini akan menolong kita untuk keluar dari jurang kesepian dan keterasingan, untuk bisa tersambung kembali dengan Ibu Bumi, Tuhan dan segala hal, selain terkoneksi kembali dengan hakikat diri kita sebagai makhluk interbeing.

Meditasi hari ini akan kita lakukan dengan cara menggabungkan meditasi berjalan atau disebut "walking meditation" dengan meditasi duduk. Kita hendak berlatih merealisasikan kenyataan dasar hidup kita bahwa kita selalu terhubung atau terkoneksi dengan segala hal. Kita akan berlatih melihat dalam-dalam, melihat dengan kesadaran murni, melampaui tabir pikiran. Untuk tetap berkomitmen melakukan Meditasi Berjalan Kaki, saya membuat Video Episode 6 Melihat dari Kacamata Interbeing, Meditasi Jalan Kaki. Silahkan anda menonton dan menjalani meditasi.

Romo Sudrijanta menyatakan, kehidupan pasca Covid-19 tidak akan pernah sama lagi dengan sebelumnya. Kita musti terbuka untuk keadaan normal yang baru atau disebut "The New Normal". Ini berlaku di semua lini kehidupan. Kita akan menyaksikan tatanan baru dalam cara bekerja, berpolitik, menjalankan bisnis, menyelenggarakan pendidikan dan kesehatan, cara beragama, cara kita berelasi dengan alam, termasuk dalam kehidupan keluarga dan hidup pribadi. The New Normal sebenarnya sudah terjadi setiap saat dalam segala hal apabila kita sudah bangun secara spiritual.

Episode ini membantu Anda untuk siap memasuki the New Normal. Untuk memudahkan proses meditasi, silahkan anda menonton episode lanjutan melalui Video New Normal: Episode 7 The New Normal Meditasi Covid-19 berikut ini.

Episode 6 dan 7 menurut saya fokus pada penggalian kemampuan diri. Kemampuan tanpa batas, tatkala terhubung dengan semesta, dan terus menerus diuji di Realitas-Dinamis. Pemahaman New-Normal ini penting untuk selalu mendengar dan melakukan sesuatu secara baru.

Episode 6 dan 7 tak akan maujud apabila saya tidak melakukan meditasi sebagaimana pada episode 1-5.

Begitulah meditasi ini saya jalani dengan berbagai kesan.

Bila anda berkenan untuk berbagi pengalaman bermeditasi secara mandiri setelah melakukan mulai Episode 1 sampai dengan Episode 7, silahkan memberi komentar pada blog ini.

Terima kasih

Anom Surya Putra.-


Komentar

Artikel Terpopuler

21-Days of Abundance Meditation Challenge Deepak Chopra

Konstitusionalisme Deliberatif dan Judicial Review

Day 10 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Day 16 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Day 6 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Day 4 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Day 8 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Day 7 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Sosiologi Hukum Mathieu Deflem (2): Pengantar Buku Sosiologi Hukum

Day 17 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)