Opini Terbaru
Cerita Bersambung Kerumunan adalah Neraka [5]
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
~ MAHAR ~
Pamor keris Pasopati itu memang luar biasa. Pamor Adeg dengan ornamen bersulur-sulur tegas ke atas. Konon keris itu buatan Mpu Singkir. Energinya aktif untuk mengatasi bencana angin, bencana air, bencana api, pagebluk, tapi kurang dahsyat untuk menjaga stabilitas berebut pendapatan.
"Lho, kejadian itu sudah lama sekali, kan?"
"Benar, Bu Raisa. Seingat saya sekitar tiga tahun yang lalu. Tapi terus terang, utusan istana itu bilang, kalau saya membutuhkan sesuatu dan rela melepas keris itu, ia siap mengirim uang secepatnya. Gaji staf BUM Desa selama tiga bulan akan terpenuhi. Tidak perlu hutang. Toh, keris Pasopati ini kan aset Desa."
Bu Raisa dan Mudra tidak langsung menjawab. Dari wajah mereka terkesan seolah begitu banyak syarat untuk melangkah pada masa pagebluk. Mereka merasa hidup pada saat takut untuk hidup.
Di sekeliling mereka hanya ada marabahaya.
Kegilaan mereka berdua mengurusi pagebluk di Desa bagaikan hujan, tapi mereka sungguh lemah seperti dedaunan pohon gayam.
"Dan sebelum saya pingsan di petilasan hutan gayam, ada bisikan agar kita melepas keris Pasopati untuk kepentingan yang lebih agung. Jika istana menginginkan mawar, mereka tidak mungkin lari dari duri tajam. Sekarang kita menepi di rumah masing-masing dalam penderitaan, tapi itulah usaha terbesar kita. Ketika saya terbangun dari pingsan, Ratu Vanua dari alam lain menitip pesan melalui mimpi. Hutan gayam, mata air purba, dan gelandangan adalah sebuah harapan."
***
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar