Postingan

Menampilkan postingan dengan label Puisi

Opini Terbaru

[Calon Buku] Hukum Komunikatif by Anom Surya Putra

Gambar
 HUKUM KOMUNIKATIF Karya: Anom Surya Putra ~ Naskah (calon) buku yang ditulis dalam keadaan "chaotic", non-sistematis, sedikit mengandung aforis atau metafor, tidak bermanfaat bagi praktisi hukum, dan mungkin berguna bagi pemula yang hendak membaca "hukum" dengan cara rebahan, atau bacaan ringan bagi individu yang mati-langkah dengan dunia hukum yang digeluti selama ini ~ BAGIAN KE-1: BANGUN DARI TIDUR YANG PANJANG Secangkir kopi dan teh berdampingan di meja kecil. Gemericik air dari pahatan pancuran air menemani cairan yang tersimpan di dalam cangkir kopi dan teh. Mata sembab setelah menatap ribuan kalimat di layar komputer. Jemari bergerak secara senyap, memindahkan visual pikiran dan audio batin ke dalam rangkaian gagasan. Awal. Baru memulai. Chaotic . Bangun dari tidur yang panjang.  Terlalu banyak minum kopi dan teh sungguh memicu asam lambung. Cinta yang mendalam terhadap kopi dan teh terganggu dengan asam lambung yang bergerak maraton di dalam tubuh. Kurang b...

Puisi Sahlul Fuad "Mimpi Negeri Tak Punya Utang"

Gambar
Mimpi Negeri Tak Punya Utang ~ Sahlul Fuad ~ Blog: caklul.net Aku mimpi negeri ini tak punya utang Tak ada fakir miskin, tak ada gelandangan Tidak juga pajak dikemplang Orang-orang kerjanya terus berdagang dan bergadang. Negeri ini memang panas Mataharinya tak pernah lepas Buminya mengalir api dan uap gas Lautnya kadang-kadang mengganas Nafsunya seringkali melemas. Tambang emas dan nikel selalu diincar orang Kayu-kayu di hutan habis dicincang Ikan-ikan diangkut orang seberang Setiap hari orang-orang hanya bisa mengenang. Aku bermimpi negeri ini tak punya utang Pejabat publik tak pernah menuntut bayaran Pengusaha tak lagi menuntut keuntungan Rakyatnya hanya santai tidur-tiduran. Ladang dan lahan pertanian tumbuh bangunan Bangunan-bangunan hanya jadi sewaan Jasa-jasa persewaan jadi andalan Dan tak lupa bayar pajak penghasilan. Dukun-dukun penglaris banjir orderan Warung-warung kehabisan parkiran Menu jajanan disajikan instan Uang-uang tak henti berhamburan. Aku bermimpi negeri ini tak pu...

Aran Side Praya oleh Alexa Ade

Gambar
Aran Side Praya Karya: Alexa Ade Panggil aku Praya Aku adalah kerinduan yang terasing pada penghujung Selong Aku prahara pada tradisi yang segera hilang Panggil aku Praya Adalah pagi yang berubah bentuk menjadi batu-batu berwarna tembaga Semilir luka menjadi tambat pada ucapan selamat pagi  Di setiap sudut buih belanak Aku adalah Praya yang temaram Indah menjelang senja Malu di pagi hari Beranjak sayup pada resah  Kedit, Loloan, gawah, kupak Adalah penenteng bagi lampak nae. Aku adalah Praya Yang ingin hidup selalu Bersama ujan, koko', segare, aiq Bersama rumah-rumah yang terbangun dari sendawa masa depan Menebar pesona akan cerita yang tak pernah habis  Aran Side Praya Dimana cinta telah dituntaskan Dalam gelap dan terang  Sejarah menjadi milik kita Bagi orang-orang yang mempercayai Praya adalah Kemenangan ... Kuala lumpur, 2000 

OPINI Sastra: Menampi Mimpi

Gambar
MENAMPI MIMPI Anom Surya Putra Ombak rambut itu      di tanganku Getar halus     menyusup tak henti Aku tersadar     hidup atau mati       untuk menampi mimpi (26 Januari 2019)

OPINI Sastra: Mata Argani

Gambar
Mata Argani Anom Surya Putra Berjarak,      menatap purnama berkabut. Kalantara,      lepaskan Busur-Danu      pada jantungku Yang sedang kembara (2019)

OPINI SASTRA: PUISI "Hutang Januari Kepada Pasir" karya Anom Surya Putra

Gambar
  Hutang Januari kepada Pasir Anom Surya Putra Dan perjalanan panjang bermula untuk menjaga malam    biar Dewi Laut berendam bunga Lebih dalam daripada malam yang tenang Aku buka tangan untuk merengkuh pulung hijau    yang melesat dari langit        menyentuh Tubuh Cinta yang berendam mantram Satu detik pun aku tak hengkang dari melati di lepas pantai Sejuk serasa penantian Aku masih terpaku disini     menatap langit gelap pagi,   dengan penuh ribuan tanya akankah penantianku atas embun ini        berpangkal bahagia dan berujung bahagia "Ya, aku yakini itu"    Tenggelamkan rasa kesia-siaan  dalam sunyi yang tak berempati Hanya mata air memuncrat deras    Yang mampu membaca ratusan kata Hanya napas tertahan    Yang mampu melelehkan hutang kepada pasir Aku    Kertas yang dilarung terseret beiringan dengan air mata Ni Grenjeng lelembut yang tahu bagaimana aku harus m...

OPINI SASTRA: SAJAK "Mata Air Mata" karya Anom Surya Putra

Gambar
MATA AIR MATA Anom Surya Putra Entah siapa      Yang menggantung janji Asa itu berasap,      terhela untuk bergegas pergi  Kau gali MATA AIR sedalam kalbu      untuk memutus ikatan cinta Tak perlu takut, katamu       karena memutus cinta tak butuh rasa benci AIR MATA sungguh mahal      Mencinta ikut kehendak bebasmu            tapi takut sabda orang dekatmu                 Aku berani memutusmu,       Memutar jejak untuk tak dibenci seratus tahun lamanya Ikatan cinta      begitu mudah putus Karena manusia      makhluk yang lemah Hujan Petir di Depok, 10 Desember 2018. NEXT:  OPINI SASTRA, PUISI, DAN CERITA BERSAMBUNG

OPINI SASTRA: PUISI "Menyeribu" karya Anom Surya Putra

Gambar
MENYERIBU Anom Surya Putra Terik hangat di Tarutung, jemari kita mekar Air mata menetesi abu bakau di bibirku Kelopak mata menghujam langit Ku mendaki, Melabuh Di danau pembelah pulau         Aku ayun kilat keningmu Kau diam serupa Ken Dedes Kita bukan lagi menyatu      tapi Menyeribu  Basuh biduk sendiri (2019) Video Sahlul Fuad membawakan puisi "Menyeribu". Blog: Caklul.Net

OPINI SASTRA: SAJAK Mahrus Ali (NU Lamongan), Kemenangan Desa di Atas Kertas

Gambar
Mahrus Ali, seorang penyair yang hidup dalam gagasan atas diri dan lingkungannya sendiri, menaruh empati terhadap gaya penulisan yang penulis sebut sebagai prosa liris. Antologi puisinya berjudul "Monolog Rindu". Meletupkan rangkaian puisi yang mengungkapkan perasaannya ketimbang luapan analitis atas peristiwa. Dalam puisi "Sehat Semangat" ada Sang Aku yang meluapkan perasaan rindunya tepat pada hari natal, 25 Desember 2015 lalu. Rindu untuk meluapkan rasa atas Desa sebagai tempat untuk kembali "sehat semangat". Mungkin kehidupan Mahrus Ali sebagai petani dan petambak, sekaligus pegiat Nusantara Mengaji di Lamongan, Jawa Timur, membuatnya berani menyelipkan 7 (tujuh) larik yang mengungkapkan keinginan sang Aku kepada pembaca untuk kembali ke Desa. Dari larik pertama sampai dengan ketiga kita (pembaca) mendapatkan gambaran sang Aku menuturkan angan-angannya yang terjamin hidupnya di Desa: "Tak usah bayar ratusan juta untuk sekedar mencari, makan dan ba...

OPINI Sastra: "Manusia Liberal (2007)"

Gambar
Antologi Puisi Manusia Liberal karya Anom Surya Putra (2007) SAINTISME dulu sekali, kau cinta kepada tuhan manusia, aku tak suka ! agak lama, kau cinta kepada partai kerumunan, aku tak suka !! kini, kau cinta kepada kamera bayangan, aku suka ... sejak itu kebenaran adalah kepercayaan untuk Yang Nyata, Yang Gila ALAM KONKRET Hati bumi terbuat dari minyak, batu bara Kepala bumi terbuat dari hujan, sinar matahari Piano terbuat dari kayu, besi Biola terbuat dari kayu Manusia terbuat dari apa? Nalar, pokoknya Nalar! Awas, kalau nggak pakai Nalar “ Ptah ”, animal symbolicum telah mengutuk bumi ”Pengumuman: Kita kubur Nalar, Bangkitkan Esensi” alam konkret kita beli, kita jual, kita simpan, kita tawar, kita tinggalkan Lihatlah, kearifan sedemikian agung HUKUM Homo pasalicus Sebarisan pasal memaksa manusia taat Homo oeconomicus Sebarisan angka merangsang manusia hidup Homo politicus Sebarisan kartu menancapkan manusia di lapangan Homo yuridicus perkumpulan para homo ALIRAN Yang dikuasai adala...