Opini Terbaru

Between Facts and Norms, Pemikiran Hukum Jürgen Habermas (2): Pengantar dari Jürgen Habermas

Gambar
PENGANTAR Jürgen Habermas  | Penerjemah: Anom Surya Putra | Di Jerman, filsafat hukum telah lama tidak lagi menjadi materi pembahasan bagi para filsuf. Jika saya jarang menyebut nama Hegel dan lebih mengandalkan teori hukum Kantian, hal ini juga mengungkapkan keinginan saya untuk menghindari suatu model yang menetapkan standar yang tidak dapat dicapai bagi kita. Memang, bukan kebetulan bahwa filsafat hukum, dalam mencari kontak dengan realitas sosial, telah bermigrasi ke aliran-aliran (mazhab) hukum. [1] Namun, saya juga ingin menghindari ilmu hukum teknis yang terfokus pada fundasi-fundasi hukum pidana. [2] Apa yang dulunya dapat dianut secara koheren dalam konsep-konsep filsafat Hegelian saat ini menuntut pendekatan pluralistis yang menggabungkan perspektif teori moral, teori sosial, teori hukum, serta sosiologi dan sejarah hukum. Saya menyambut ini sebagai kesempatan untuk menampilkan pendekatan pluralistis yang sering tidak diakui/disadari teori tindakan komunikatif. Konsep-konse

OPINI Sastra: "Manusia Liberal (2007)"

Antologi Puisi Manusia Liberal karya Anom Surya Putra (2007)


SAINTISME

dulu sekali, kau cinta kepada tuhan

manusia, aku tak suka !

agak lama, kau cinta kepada partai

kerumunan, aku tak suka !!

kini, kau cinta kepada kamera

bayangan, aku suka ...

sejak itu kebenaran adalah kepercayaan untuk

Yang Nyata, Yang Gila



ALAM KONKRET

Hati bumi terbuat dari minyak, batu bara

Kepala bumi terbuat dari hujan, sinar matahari

Piano terbuat dari kayu, besi

Biola terbuat dari kayu

Manusia terbuat dari apa? Nalar, pokoknya Nalar!

Awas, kalau nggak pakai Nalar

Ptah”, animal symbolicum telah mengutuk bumi

”Pengumuman: Kita kubur Nalar, Bangkitkan Esensi”

alam konkret kita beli,

kita jual,

kita simpan,

kita tawar,

kita tinggalkan

Lihatlah, kearifan sedemikian agung


HUKUM

Homo pasalicus

Sebarisan pasal memaksa manusia taat

Homo oeconomicus

Sebarisan angka merangsang manusia hidup

Homo politicus

Sebarisan kartu menancapkan manusia di lapangan

Homo yuridicus

perkumpulan para homo



ALIRAN

Yang dikuasai adalah kekuasaan yang terbagi

Yang dicitakan adalah kesatuan yang terbilang

Yang dibenci adalah akal budi

Yang dipentingkan adalah pelototan mata nanar

Yang disanjung adalah keturunan agung

Yang diselamatkan adalah segala jenis budak

Yang ditakutkan adalah diskusi persepsi

Yang diolah adalah mata rantai makanan

Yang dibenarkan adalah belas kasihan

Yang disantuni adalah korban buruk rupa

Yang dipelihara adalah pelaku bermulut sintetis

Yang disukai adalah uang tanpa nomor seri

Yang tersisa adalah Ego

Selamat tinggal Pencerahan 

Selamat datang Renaissans



MINUET

Para pengamen itu menyanyikan Minuet*

Dengan gesekan biola Cina

Para penonton itu menyimak Minuet**

Dengan kursi mewah dalam ruang gelap Amerika

Siapa gerangan pemilik suara

Eropa itu? Tak ada selembar partitur pun disini.


Para penembak itu menyalakan senjata

Dengan peluru Cina

Para pendekar botak memeluk peluru

Dengan punggung menghadap nirwana

Siapa gerangan pemilik genangan darah

Asia itu? Tak ada selembar surat pun di situ.


Lewat gesekan legato yang seru

Lewat lawatan staccato yang menderu

Sebuah kelembutan yang kutemukan: diam...

Kecriwisan untuk kematian tak mungkin kuujar dengan lisan garuda

Tarian kematian dan perang itu hanya obrolan di istana


*Minuet in G karya JS Bach (zaman Barok)

**Minuet in G karya Beethoven (zaman Klasik)

 


Komentar

Artikel Terpopuler

21-Days of Abundance Meditation Challenge Deepak Chopra

Konstitusionalisme Deliberatif dan Judicial Review

Day 10 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Day 16 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Day 6 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Day 4 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Day 8 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Day 7 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Sosiologi Hukum Mathieu Deflem (2): Pengantar Buku Sosiologi Hukum

Day 17 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)