Opini Terbaru

Between Facts and Norms, Pemikiran Hukum Jürgen Habermas (2): Pengantar dari Jürgen Habermas

Gambar
PENGANTAR Jürgen Habermas  | Penerjemah: Anom Surya Putra | Di Jerman, filsafat hukum telah lama tidak lagi menjadi materi pembahasan bagi para filsuf. Jika saya jarang menyebut nama Hegel dan lebih mengandalkan teori hukum Kantian, hal ini juga mengungkapkan keinginan saya untuk menghindari suatu model yang menetapkan standar yang tidak dapat dicapai bagi kita. Memang, bukan kebetulan bahwa filsafat hukum, dalam mencari kontak dengan realitas sosial, telah bermigrasi ke aliran-aliran (mazhab) hukum. [1] Namun, saya juga ingin menghindari ilmu hukum teknis yang terfokus pada fundasi-fundasi hukum pidana. [2] Apa yang dulunya dapat dianut secara koheren dalam konsep-konsep filsafat Hegelian saat ini menuntut pendekatan pluralistis yang menggabungkan perspektif teori moral, teori sosial, teori hukum, serta sosiologi dan sejarah hukum. Saya menyambut ini sebagai kesempatan untuk menampilkan pendekatan pluralistis yang sering tidak diakui/disadari teori tindakan komunikatif. Konsep-konse

Cara Interpretasi Data SDGs Desa Yang Beberapa Data Masih N/A

Beberapa waktu lalu beberapa Tenaga Ahli Pendamping Desa dari Sumatera Selatan melakukan praktik interpretasi data SDGs Desa. Data yang dipergunakan dalam pelatihan di kelas adalah data SDGs Desa Muara Sungai, Cambai, Prabumulih, Sumatera Selatan. Data terakhir yang diolah dan diinterpretasi dalam latihan adalah data (cut off) tanggal 27 Juli 2022, pukul 20:25 WIB. 

Data Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2022 menetapkan status Desa Muara Sungai sebagai Desa BERKEMBANG, dengan skor penilaian 0,6552. Luas wilayah Desa Muara Sungai 10,1 KM2. Terletak di ketinggian 11–20 dpl dengan tipologi wilayah datar sampai bergelombang. Penduduk Desa Muara Sungai berjumlah 2,375 jiwa yang terdiri dari 1,217 Perempuan dan 1.158 Laki-laki, tergabung dalam jumlah Kepala Keluarga 849 Kepala Keluarga. Penduduk Desa Muara Sungai umumnya berasal dari suku Belide. Mata pencaharian penduduk Desa Muara Sungai umumnya sebagai petani dengan komoditi utama tanaman karet. Mata pencaharian lain penduduk setempat adalah pegawai swasta, buruh, pegawai negeri, dan lainnya. 

Pembaca akan menjumpai kasus bahwa data SDGs Desa belum sepenuhnya berpindah/migrasi, yang semula terdapat dalam aplikasi digital SDGs Desa, ke sistem situs SDGs Desa yang dikelola oleh salah satu organ birokasi Kementerian Desa PDTT. 

Lalu, bagaimana cara Pendamping Desa menginterpretasi hasil analisa SDGs Desa dan membicarakannya secara terbuka-dan-deliberatif pada konteks permusyawaratan di Desa? 

Langkah Pertama

Pendamping Desa membuka dashboard dan melakukan "Log in", setelah Pendamping Desa berkomunikasi dengan Pemerintah Desa perihal Akun dan password.

Pemutakhiran data SDGs yang telah dicapai Desa Muara Sungai per tanggal 27 Juli 2022 baru mencapai 37,03. Angka ini masih sangat kecil. Tim pemutakhiran data SDGs baru memulai pemutakhiran data pada tanggal 29 Juni 2022 yang mana sebelumnya dilakukan OJT oleh Tenaga Pendamping. Langkah yang dilakukan oleh tim pemutakhiran adalah melakukan sinkronisasi data manual yang dimiliki oleh Desa dibandingkan dengan pengunduhan (download) hasil input data yang ada dalam dashboard sistem situs SDGs Desa.


Langkah Kedua

Pendamping Desa mencermati capaian per tujuan SDGs Desa, khususnya Desa Muara Sungai, Cambai, Prabumulih, Sumatera Selatan. Senyatanya, dalam pelatihan ini, data SDGs Desa tidak lengkap. 

Mengapa? 

Karena semua hasil pendataan yang dilegitimasi dalam musyawarah Desa, yang pernah diunggah ke dalam aplikasi digital SDGs Desa dan mengalami kerusakan aplikasi, belum semuanya migrasi ke sistem situs SDGs Desa yang diotorisasi oleh salah satu organisasi birokrasi Kementerian Desa.

Langkah Ketiga: Interpretasi Data

Capaian Desa Muara Sungai dalam kategori Tujuan SDGs Desa Ke-1 Desa Tanpa Kemiskinan, terdapat tulisan "N/A" atau Not Available. Artinya capaian skor ini masih harus ditinjau ulang akurasi datanya dan dengan kata lain menunggu validasi data yang akurat dari sistem Kementerian Desa.

Capaian Desa Muara Sungai dalam kategori Tujuan SDGs Desa Ke-2 Desa Tanpa Kelaparan, skor 33.33. 

  • Dalam indikator ke-1 dari Tujuan SDGs Desa Ke-2 terdapat pernyataan “prevalensi kurang gizi, kurus, stunting, anemia turun menjadi 0%”, Desa sudah mencapai skor 100. Artinya Desa Muara Sungai tidak terdapat kasus kurang gizi, kurus, stunting dan anemia.
  • Dalam indikator ke-2 dari Tujuan SDGs Desa Ke-2, Desa memperoleh skor 0. Artinya pada indikator “prevalensi bayi mendapat ASI ekslusif mencapai 100%” di Desa Muara Sungai tidak ada satupun bayi yang mendapatkan ASI ekslusif. Data tersebut TERLIHAT JANGGAL, kemungkinan perlu ada pemutakhiran data yang akan berdampak signifikan pada perolehan skor Tujuan SDGs Desa Ke 2 ini.
  • Dalam indikator ke-3 dari Tujuan SDGs Ke-2, Desa memperoleh skor 0. Artinya, Desa Muara Sungai tidak memiliki kawasan pertanian pangan yang berkelanjutan. Data ini perlu ditinjau lagi keakuratannya. 
  • Perolehan Skor 0 pada 2 (dua) indikator dari Tujuan SDGs Desa Ke-2 ini membuat total skor Desa Muara Sungai pada tujuan SDGs Desa ke-2 ini menjadi rendah yaitu 33.33 dari 100.

Capaian Desa Muara Sungai dalam kategori Tujuan SDGs Desa Ke-3 Desa Sehat dan Sejahtera, skor 62.61.

  • Dalam indikator ke-1 dari Tujuan SDGs Desa Ke-2 Desa Sehat dan Sejahtera, Desa Muara Sungai memperoleh skor 59,96 dari 100. Karena berdasarkan data eksisting hanya terdapat 1.360 penduduk Desa yang telah memiliki kepesertaan BPJS dari jumlah total penduduk dalam satu Desa. Dalam indikator ini, semakin tinggi warga Desa Muara Sungai yang tercatat sebagai peserta BPJS maka akan semakin tinggi perolehan skornya. Sebaliknya, semakin sedikit penduduk Desa Muara Sungai yang tercatat menjadi peserta BPJS maka akan semakin membuat perolehan skor menjadi rendah. Dengan demikian, indikator ini membagi jumlah penduduk Desa Muara Sungai yang menjadi peserta BPJS dengan jumlah total penduduk dalam Desa Muara Sungai yang seharusnya mendapatkan BPJS.
  • Sementara pada indikator “Tidak terpenuhinya kebutuhan pelayanan Kesehatan mencapai 0%” memperoleh skor 90,48 dari 100. Karena masih terdapat 104 warga Desa yang kebutuhan pelayanan kesehatannya yang tidak terpenuhi.
  • Dalam indikator prevalensi HIV, TBC, tekanan darah tinggi, obesitas, dan narkoba, bila mencapai 100% berarti memperoleh skor 100. Karena penduduk di Desa Muara Sungai yang memiliki penyakit prevalensi HIV, TBC, tekanan darah tinggi, obesitas, dan narkoba, maka disimbolkan dengan skor 100.
  • Dalam indikator ke-5, ke-7 dan ke-11 terdapat N/A. Artinya data tersebut tidak diketahui/kosong. Kondisi ini perlu untuk ditinjau kembali melalui hasil pemutakhiran data SDGs Desa melalui situs yang diotorisasi oleh salah satu organisasi birokrasi di lingkungan Kementerian Desa PDTT. 
Capaian Desa Muara Sungai dalam kategori Tujuan SDGs Desa Ke-4 Pendidikan Desa Berkualitas, skor 38.96.
  • Dalam indikator “Tersedianya Taman Bacaan Masyarakat atau Perpustakaan”, skor Desa Muara Sungai adalah bernilai 0. Ini perlu diverifikasi, "falsifikasi", atau diperiksa kembali ke kenyataan sosial di Desa, karena di Desa Muara Sungai terdapat lembaga pendidikan yakni SD dan Pesantren yang biasanya menyediakan tempat perpustakaan. 
  • Sementara itu, perolehan skor tertinggi Desa Muara Sungai terdapat pada indikator “Akses anak ke Pesantren dengan perolehan skor 97,89 dari 100, karena di Desa Muara Sungai terdapat lembaga pendidikan pesantren yang mudah diakses oleh anak-anak.
Capaian Desa Muara Sungai dalam kategori Tujuan SDGs Desa Ke-5 Desa Berkesetaraan Gender, skor 41.35.
  • Dalam indikator ke-1 dan ke-2 di Desa Muara Sungai tidak menerbitkan regulasi seperti Perdes atau semacamnya sebagai legitimasi-normatif bahwa Desa Muara Sungai berkesetaraan Gender.
  • Dalam indikator ke-2 Desa Muara Sungai memperoleh skor 100 karena di Desa Muara Sungai tidak terdapat kasus kekerasan terhadap anak perempuan.
  • Dalam indikator ke-9 Desa Muara Sungai memperoleh skor 100% karena Desa Muara Sungai telah memenuhi keterwakilan perempuan dalam setiap musyawarah Desa.
Capaian Desa Muara Sungai dalam kategori Tujuan SDGs Desa Ke-6 Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi, skor 55.55.
  • Dalam indikator ke-3 masih terdapat 43 (empat puluh tiga) keluarga sebagai pengguna fasilitas air limbah dan lumpur tinja di Desa Muara Sungai.
  • Desa Muara Sungai belum menerbitkan regulasi tentang penggunaan air tanah, tata kelola sumberdaya air dan pelestarian lingkungan di sekitar aliran sungai.
  • Desa Muara Sungai memperoleh skor tertinggi pada indikator ke-1 yakni 98,59, karena di Desa Muara Sungai telah memenuhi layanan air minum yang layak bagi keluarga atau terdapat 700 (tujuh ratus) keluarga yang mendapatkan layanan air minum yang layak.
Capaian Desa Muara Sungai dalam kategori Tujuan SDGs Desa Ke-7 Desa yang berenergi bersih dan terbarukan, skor 99.62.
  • Desa Muara Sungai mempereolah skor tinggi (hampir 100) karena di Dsa Maura Sungai tidak ada keluarga yang menggunakan kayu bakar untuk memasak.
  • Sementara itu, dalam indikator ke-1 dan ke-2 dari kategori tujuan SDGs Desa ke-7 ini, di Desa Muara Sungai hampir 99% atau 706 (tujuh ratus enam) keluarga yang telah menikmati listrik dan penggunaan gas untuk memasak.
Capaian Desa Muara Sungai dalam kategori Tujuan SDGs Desa Ke-8 Pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi Desa, skor 22.85.
  • Dalam indikator “Angkatan kerja baru yang dilatih" nilainya 0, artinya tidak ada angkatan kerja baru yang dilatih, tetapi pengangguran masih tinggi. 
  • Dalam indikator “tingkat pengangguran terbuka mencapai 0%”, Desa Muara Sungai memeperoleh skor 83,5 dari 100. artinya, jika dilihat dari data eksisting diketahui bahwa masih terdapat 196 (seratus sembilan puluh enam) jiwa yang masuk dalam kategori pengangguran terbuka.
  • Dalam indikator “pekerja sektor formal minimal 51%”, Desa Muara Sungai memperoleh skor 7,91 dari 100. Berdasarkan data eksisting, dapat diketahui bahwa hanya terdapat 840 (delapan ratus empat puluh) jiwa dari total penduduk Desa Muara Sungai yang bekerja dalam sektor formal.
Capaian Desa Muara Sungai dalam kategori Tujuan SDGs Desa Ke-9 Inovasi dan Infrastruktur Desa, skor 1.15.
  • Skor 1.15 diperoleh berdasarkan perhitungan sistem (Artificial Intelligence; AI) yang menggunakan rumus-rumus tertentu, dan datanya bersumber dari kuesioner pendataan SDGs Desa yang telah dimasukkan ke dalam sistem yang diotorisasi oleh salah satu organisasi birokrasi di lingkungan Kementerian Desa PDTT.
  • Terdapat 2 (dua) dari 3 (tiga) indikator yang tidak ada datanya. 
  • Sementara dalam indikator “jalan kondisi baik mencapai 100%” Desa Muara Sungai memperoleh skor 1,15 dengan keberadaan jalan yang masuk dalam kategori baik sepanjang 49 (empat puluh sembilan) kilometer.
Capaian Desa Muara Sungai dalam kategori Tujuan SDGs Desa Ke-10 Desa tanpa kesenjangan, skor 4.12.
  • Skor 4.12 diperoleh berdasarkan perhitungan sistem (Artificial Intelligence; AI) yang menggunakan rumus-rumus tertentu, dan datanya bersumber dari kuesioner pendataan SDGs Desa yang telah dimasukkan ke dalam sistem yang diotorisasi oleh salah satu organisasi birokrasi di lingkungan Kementerian Desa PDTT.
  • Dalam indikator “indeks kebebasan sipil mencapai skor 100%” belum ada datanya sehingga terlihat janggal dan perlu diperiksa ulang. 
  • Dalam indikator “jumlah pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan mencapai 100%” Desa Muara Sungai memperoleh skor 21,68 dengan data eksisting 82 (delapan puluh dua) jiwa yang telah menjadi pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Capaian Desa Muara Sungai dalam kategori Tujuan SDGs Desa Ke-11 Kawasan pemukiman Desa berkelanjutan, skor 31.97.
  • Skor 31.97 diperoleh berdasarkan perhitungan sistem (Artificial Intelligence; AI) yang menggunakan rumus-rumus tertentu, dan datanya bersumber dari kuesioner pendataan SDGs Desa yang telah dimasukkan ke dalam sistem yang diotorisasi oleh salah satu organisasi birokrasi di lingkungan Kementerian Desa PDTT.
  • Desa Muara Sungai mempoeroleh skor rumah kumuh mencapai 98,45% karena masih ada 11 (sebelas) rumah yang terkategori kumuh.
Capaian Desa Muara Sungai dalam kategori Tujuan SDGs Desa Ke-12 Konsumsi dan produksi desa yang sadar lingkungan, skor 10.
  • Skor 10 diperoleh berdasarkan perhitungan sistem (Artificial Intelligence; AI) yang menggunakan rumus-rumus tertentu, dan datanya bersumber dari kuesioner pendataan SDGs Desa yang telah dimasukkan ke dalam sistem yang diotorisasi oleh salah satu organisasi birokrasi di lingkungan Kementerian Desa PDTT.
  • Ketersediaan tempat sampah di Desa Muara Sungai memperoleh skor 20 karena baru terdapat di tempat sampah yang memadai di 1 (satu) RT.
Capaian Desa Muara Sungai dalam kategori Tujuan SDGs Desa Ke-13 Pengendalian dan perubahan iklim oleh Desa, skor 0. Data perlu dicek kembali sesuai dengan data manual yang pernah dimasukkan oleh relawan data SDGs Desa.

Capaian Desa Muara Sungai dalam kategori Tujuan SDGs Desa Ke-14 Ekosistem laut Desa, skor 0. Karena Desa Muara Sungai tidak berada di laut.

Capaian Desa Muara Sungai dalam kategori Tujuan SDGs Desa Ke-15 Ekosistem daratan Desa, skor 0. Data perlu dicek kembali sesuai dengan data manual yang pernah dimasukkan oleh relawan/remunerator data SDGs Desa.

Capaian Desa Muara Sungai dalam kategori Tujuan SDGs Desa Ke-16 Desa damai dan berkeadilan, skor 65.92.
  • Skor 65.92 diperoleh berdasarkan perhitungan sistem (Artificial Intelligence; AI) yang menggunakan rumus-rumus tertentu, dan datanya bersumber dari kuesioner pendataan SDGs Desa yang telah dimasukkan ke dalam sistem yang diotorisasi oleh salah satu organisasi birokrasi di lingkungan Kementerian Desa PDTT.
  • Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa terdapat 2 (dua) indikator yang memperoleh skor N/A, artinya, data harus diperiksa. Terdapat 4 (empat) indikator yang mencapai 100 %. 
  • Ada 2 (dua) indikator yang tingkat capaiannyua 0, sehingga data ini perlu diperiksa ulang.
Capaian Desa Muara Sungai dalam kategori Tujuan SDGs Desa Ke-17 Kemitraan untuk pembangunan Desa, skor 80. Terdapat 4 (empat) indikator yang mencapai 100 % tetapi terdapat 1 indikator yang nilai capaiannya 0, sehingga data ini perlu diperiksa ulang.

Capaian Desa Muara Sungai dalam kategori Tujuan SDGs Desa Ke-18 Kelembagaan Desa dinamis dan budaya Desa adaptif, skor 45.02. Terdapat 1 (satu) indikator yang skornya N/A, 2 (dua) indikator yang capaiannya mencapai 100%, dan 1 (satu) indikator yang skor nilainya 0, sehingga data ini perlu diperiksa ulang.

Langkah Keempat: Membicarakan Rekomendasi

Analisis rekomendasi pada berkas (file) dalam aplikasi microsoft excel berbeda dengan analisis rekomendasi pada berkas (file) skor SDGs Desa. 

Dalam berkas (file) analisis rekomendasi (aplikasi microsoft excel) indikator yang telah mencapai skor maksimal atau 100, dan indikator yang tidak ada datanya atau N/A, tidak akan muncul pada berkas (file) ini. Sementara pada berkas (file) skor SDGs Desa seluruh indikator beserta perolehan skornya juga turut muncul, seperti 0 maupun N/A. Singkatnya, analisis rekomendasi hanya memunculkan indikator yang dirasa perlu untuk ditingkatkan. Selain itu, berkas (file) ini juga memuat target capaian yang harus dicapai sampai dengan tahun 2023, termasuk prakiraan biaya dan sumber pendanaannya.

Interpretasi pada tulisan ini berskala terbatas yakni hanya mengunduh hasil rekomendasi program untuk tahun 2023. Pendamping Desa dapat menyampaikan kepada Pemerintah Desa, BPD, BUM Desa dan masyarakat Desa Muara Sungai, baik dalam forum informasl ataupun Musyawarah Desa, antara lain:
  • program yang mengutamakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Desa terutama pada kalangan perempuan
  • program kesehatan yang menjamin bayi mendapat ASI eksklusif
  • masyarakat Desa memiliki kartu BPJS kesehatan
  • ibu hamil melahirkan di fasilitas layanan kesehatan yang memadai
  • program pelayanan pendidikan bagi masyarakat Desa terutama untuk anak yang terkategori masih menjalani pendidikan dasar dan menengah
  • pelatihan dan akses kerja bagi pekerja dan pengangguran di Desa, baik melalui perbaikan jenis-jenis usaha di BUM Desa agar lebih melibatkan warga yang masih mengganggur dan/atau Pemerintahan Desa bersama BUM Desa aktif melakukan kerjasama Desa dan pihak dari luar Desa untuk pelatihan dan penempatan kerja.
Upaya yang melelahkan setelah membaca data SDGs Desa, lengkap dengan segala titik kelemahannya, paling tidak menyadarkan kita bahwa hasil interpretasi data SDGs Desa masih perlu komunikasi dengan Desa secara utuh. Tidak mungkin hasil interpretasi SDGs Desa bersifat mutlak untuk menentukan berjalannya program-program di Desa. Masih banyak lagi faktor-faktor lain seperti aspirasi-aspirasi masyarakat Desa, aspirasi perangkat Desa, dan kepentingan lain baik dari aparatus supra-Desa di Pusat dan Daerah yang terkadang "menitipkan" kegiatan tertentu melalui APB Desa.

Para pembaca setidaknya pernah menjumpai tarik menarik kepentingan semacam itu di Desa. Maka, hasil interpretasi data SDGs Desa selalu berada pada proses becoming, berproses, atau menjadi diskursus yang terus menerus terbuka untuk dikritik, dirasionalisasi, diperbarui, dan bukanlah Harga Mati.

Pendamping Desa tentu masih memikul "beban/tugas tambahan" yakni melakukan verifikasi data yang telah dinput untuk memastikan kesesuaiannya dengan realitas sosial di Desa. Pendamping Desa mulai dari Tenaga Ahli, PD dan PLD mesti ringan kaki dan ringan jari untuk menjaga akurasi data pada dasboard SDGs Desa, terutama terhadap data indikator yang masih N/A, bernilai 0, dan lainnya, dengan memastikan kembali 4 (empat) item kuisioner terisi dengan tepat yakni Desa, RT/Dusun, Keluarga dan Individu. Barulah selanjutnya organ Pendamping Desa memastikan jati diri, citra diri dan harga dirinya di hadapan Desa melalui Musyawarah Desa, dengan sehormat-hormatnya.* 

Contoh lain tentang Interpretasi SDGs Desa dari Jawa Barat, 
saksikan tayangan dalam Video berikut ini.









Komentar

Lutpan.... mengatakan…
Ketuntasan input dan interpretasi data SDGs desa menjadi salahsatu unsur dlm pembentukan atau perbaikan citra diri pendamping, tp lebih daripada itu sebaiknya pihak kementerian juga melakukan langkah regulatif dan tegas untuk memastikan penuntasan SDGs desa oleh pemerintah desa itu sendiri, tdk hanya sekedar mengandalkan nalar komunikatif dari para pendamping saja..

Sory.. it's just my oppinion..
Anom Surya Putra mengatakan…
Sistem website Kemendesa untuk urusan SDGs Desa beberapa kali "down". Ini juga mengisyaratkan kemampuan sistem informasi internal pusat yang belum komunikatif dengan semangat di Desa.
Lutpan.... mengatakan…
Nah itu juga..hehe..
Kadang suka bingung klo ada operator desa yg posting pertanyaan di grup operator "Pak dashboard lagi erorr ya..?" Mereka bisa tanya ke kita sbg PD/PLD.. Lah kita hrs tanya ke siapa....☺️

Artikel Terpopuler

21-Days of Abundance Meditation Challenge Deepak Chopra

Konstitusionalisme Deliberatif dan Judicial Review

Day 10 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Day 6 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Day 16 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Day 7 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Day 4 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Day 8 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)

Sosiologi Hukum Mathieu Deflem (2): Pengantar Buku Sosiologi Hukum

Day 17 21-Day Meditation Challenge Creating Abundance (Deepak Chopra)