Postingan

Menampilkan postingan dengan label Jalan ke Desa

Opini Terbaru

[NOVEL HUKUM] IUS COMMUNICATIVA Karya Anom Surya Putra

Gambar
 IUS COMMUNICATIVA Karya: Anom Surya Putra Bab 1: Kejahatan yang Bernama Diam Gemericik air pancuran kecil mengisi sunyi pagi, bercampur aroma kopi dan teh yang mengepul di meja kayu lapuk. Dua cangkir keramik retak berdampingan—saksi bisu malam panjang yang kuhabiskan menatap layar komputer. Ribuan kata menari-nari, mencoba menjelma gagasan, tapi yang tersisa hanyalah kelelahan yang menusuk pelipis. Jemariku mengetuk meja, mengikuti irama Echo Band di pergelangan tangan: gelang perak yang merekam setiap desah, setiap jeda. Di dunia ini, diam lebih dari tiga detik adalah pelanggaran. "Hukum pertama Ius Communicativa: Kebenaran lahir dari kata-kata yang tak terputus," begitu Magister Orin mengajariku dulu. Tapi pagi ini, asam lambungku memberontak, seolah memperingatkan: ada yang salah dengan hukum yang kupercaya. Di mall, keramaian menyergapku dengan hiruk-pikuk obrolan. Seorang wanita menjerit ke pasangannya di depan Echo Chamber: "Kau bohong! Aku bisa dengar jeda 0,5 d...

"Ini Desa Terpadat di Indonesia", Dialog M Fachri, Direktur Advokasi dan Kerjasama Desa #inspirasidesa

Gambar
Muhammad Fachri , Direktur Advokasi dan Kerjasama Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa PDTT punya pengalaman unik. Sekitar tanggal 9 September 2022 M Fachri berdialog dengan warga Desa terpadat di Indonesia. Desa Sumber Jaya, kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Muchammad Fachri di Desa Terpadat di Indonesia Dokumen kertas kerja Dana Desa Tahun 2022 mencatat penduduk Desa Sumber Jaya 80.942 jiwa, sedangkan dokumen Pemerintah Desa Sumber Jaya menyatakan bahwa jumlah penduduknya lebih dari itu yakni 106.336 jiwa. Luas wilayahnya 6,4 kilometer persegi, tercantum pada Peraturan Bupati Bekas No. 1/2021. Kepadatan penduduknya mencapai 16.928 jiwa per kilometer persegi. Wah, gaes , kalau saya hidup disana mungkin sudah sulit mengenal satu per satu warga Desa Sumber Jaya. Kenyataan sosial Desa Sumber Jaya ini menarik dibandingkan dengan fakta-normatif PMK No. 190/2021 tentang Pengelolaan Dana Desa. Alokasi dasar pengelolaan Dana Desa untuk Desa Sumber Jaya, setelah ...

Mencicipi MADANA KOPI Fine Robusta Manggarai

Gambar
Pembaca blog yang budiman. Sambil membaca opini di blog ini, nikmat sekali minum kopi yang dipasarkan MADANA KOPI.  Bubuk kopinya berasal dari biji kopi DESA RUTENG Manggarai Flores NTT. Dikenal dengan sebutan Fine Robusta , jenis Medium to Dark .   Cocok disajikan dengan berbagai cara. Diseduh menjadi Kopi Tubruk, Kopsus, ( Vietnam Drip ) V60 (kopi saring) & Espreso.  Kualitas biji kopi juga level Great 1. Konon biji kopi ditanam di ketinggian 1200 mdpl. Kategori kopi organik.  Yang membedakan Madana Kopi dengan Robusta pada umumnya adalah bijinya lebih kecil tapi bobotnya padat.  Aftertaste : ada rasa cokelat, caramel, dan fruty yang tertinggal di indra pencecap kita.  Nah, pembaca bisa memesan MADANA KOPI dalam kemasan 100 gram melalui SHOPEE .* VIDEO MADANA KOPI  Fine Robusta Manggarai

Desa Suco Lor Bondowoso, Adrenalin Memuncak di Air Terjun Senancak

Gambar
Ingin adrenalin Anda meningkat? Seakan energi dalam tubuh mengalami gelombang besar dan terus semakin menguat? Yach, datang saja ke air terjun Senancak. Berada di perbukitan dan kebun kopi Desa Suco Lor, kecamatan Maesan, Bondowoso, Jawa Timur. Rasakan tantangannya, rasakan sensasinya. Adrenalin Anda akan meningkat tajam. Namanya memang tak biasa: Senancak. Mengapa lokasi ini bernama Senancak? Apakah karena jalan menuju air terjun yang menanjak atau berada dipuncak?   Purwanto, perangkat Desa Suco Lor, sering berjalan-jalan ke Senancak. "Air terjun ini diberi nama Senancak lantaran airnya terlihat seakan hendak meloncat ke bawah. Airnya seperti hendak aloncak, makanya diberi nama air terjun Senancak,” ungkapnya. Kata “aloncak” merupakan bahasa Madura, yang maknanya kira-kira, meloncat atau melompat. Dalam konteks gerak tubuh manusia, memang ada yang membedakan dua kata ini. Bedanya pada kaki tumpuan sebelum bertolak dan mendorong ke udara. Lompat adalah kegiatan mendorong tubu...

Ikat Kepala, Kawasan Perdesaan Sunda dan Kultur Patanjala

Gambar
Sampai hari ini pemaknaan mustika, kepala, ka ramaan , puncak teratas itu sakral dan sangat dihargai sebagai perwujudan kearifan manusia di belahan bumi. Penutup kepala seperti imamah (Arab), Totopong/iket (Sunda), Blangkon (Jawa), Peci (Nusantara) dan di berbagai daerah belahan bumi lainnya punya arti filosofis, fungsi praktis, estetis, dan simbolis untuk menunjukan identitas sebuah bangsa atau suku bangsa. Begitupun halnya keberadaan ikat kepala (iket) suku sunda sebagai entitas dan identitas budaya bangsa sejak zaman dahulu telah dikenal dari masa kemasa mulai iket buhun sampai iket moderen sampai saat ini. Dahulu kala masyarakat sunda hanya memakai dua warna dan corak saja, hitam dan putih dengan kain empat sisi atau tiga sisi yang mengandung filosofi nafsu Amarah, Sawiyah, lawwamah, Muthmainnah. Terikat satu kesatuan dan tujuan yakni tunduk dan patuh pada pangeran hyang agung, Gusti Allah Rabbul'izati. Tiga sisi berikutnya yakni tegaknya rukun Agama: Iman, Islam, dan Ihsan. Ke...

Desa Soropaten Klaten, Tugu Waseso Saksi Kemerdekaan NKRI

Gambar
Tugu Waseso berdiri menatap awan di Desa Soropaten, Karanganom, Klaten, Jawa Tengah. Warga Desa menyebut tugu ini sebagai simbol perjuangan kemerdekaan. Sepuluh tahun sebelum Proklamasi 17 Agustus 1945 Presiden Soekarno pernah singgah dan meminta restu kepada Kyai Karsorejo sebelum lanjut bergerak memperjuangkan kemerdekaan. Hening sebelum bertindak. Kyai Karsorejo adalah sesepuh di Desa ini yang diminta restu oleh Soekarno atas amanat dari Sri Susuhunan Pakubuwana X sebelum beliau wafat. Tak heran, bendera merah putih berkibar di puncak tugu setinggi 12,5 meter ini. Simbol tonggak perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Anda bisa berkunjung ke tugu bersejarah ini tepatnya di hamparan persawahan Dukuh Pandanan, Desa Soropaten. Satu kompleks dengan makam Kyai Karsorejo yang juga diakui sebagai sesepuh Dukuh Pandanan. Amanat Pakubuwana X kepada Soekarno pergi ke Desa nampak sebagai strategi pergerakan nasional. Media Tirto.id menguatkan strategi ini: "Zaman Pakubuwana X berkuasa ...

BUM Desa Tangsil Kulon Bondowoso, Lobster Air Tawar!

Gambar
Udang di Bondowoso sudah lama dikenal luas. Lobster air tawar, ini baru keren. Lobster ukuran jumbo mudah dilihat di laut. Bondowoso tidak punya pantai, tapi mampu merintis lobster air tawar. BUM Desa Mandiri Jaya, Desa Tangsil Kulon, Tenggarang, Bondowoso, berdiri sejak 2016 lalu, dengan Peraturan Desa (Perdes) Tangsil No. 5 tahun 2016. Awalnya, BUM Desa ini mengandalkan usaha simpan pinjam dan penyewaan sound system. Namun karena suatu hal, bisa jadi problem manajemen, usaha ini tidak berjalan maksimal. Pengurus yang hari ini terbentuk, dengan Perdes Tangsil No. 5 Tahun 2020, hanya berikhtiar mengamankan aset yang ada. Selebihnya, pengurus mencoba mengembangkan usaha berbeda, yang lebih prospek tentunya. Athour Rahman, Ketua BUM Desa Mandiri Jaya, yang kini menahkodai Badan Usaha Milik Desa di tempat tinggalnya ini, bersama jajaran pengurus sudah mempelajari peluang pasar. Salah satu usaha yang memiliki prospek bagus adalah lobster air tawar. Pasca Kepala Desa definitif telah dilanti...

Desa Genteng Dawuan, Geliat Seni Kerajinan Bambu Rorompok PSBB Majalengka

Gambar
Sering kita berjalan kaki melihat rerimbunan tanaman bambu. Tanaman yang sangat mudah ditemui di Desa dan sebagian wilayah perkotaan. Sejak zaman prasejarah dan kolonial para leluhur kita memanfaatkan bambu dalam kehidupan sehari-hari. Pada masa modern para pengrajin berkreasi menjadikan bambu sebagai kerajinan yang unik dan kreatif. Kini anda bisa menyaksikan kerajinan anyaman dan miniatur dari bahan bambu di Majalengka. "Buara Kembang Campaka". Gagasan praktis pengrajin bambu yang lahir dari kaum muda Desa di masa pandemi Covid-19. Dengan kesederhanaan dan segala keterbatasannya, kaum muda Desa Genteng, Dawuan, Kabupaten Majalengka, menggerakkan Karang Taruna setempat menciptakan disain dan produksi kerajinan bambu. Rorompok PSBB (Padepokan Saung Bambu Balagawa) Majalengka membuka ruang ekspresi bagi kaum muda di Desa ini. Mereka terus berinovasi dan mencari ceruk pasar terdalam ( niche market ) untuk memasarkan kerajinan bambu.   Proses Berkerajinan Bambu Masyarakat dari D...

BUM Desa Warungbanten Lebak, Dari Literasi ke Wisata Tradisi

Gambar
Wisata Tradisi terasa sekali bila kamu jalan-jalan ke Desa Warungbanten, Lebak, Banten. Kurang lebih 197 kilometer dari ibukota Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Desa yang mendapat penghargaan sebagai salah satu Desa Literasi Indonesia pada tahun 2018. Rutenya mudah. Gunakan commuterline dari stasiun Tanah Abang. Turun di stasiun terakhir yakni Rangkas Bitung. Lanjutkan perjalananmu naik kendaraan umum pada pagi hari sekitar jam 7 sampai dengan jam 11 siang. Angkutan umum itu akan berhenti di terminal Cikotok dan naik ojek lagi dengan biaya Rp15.000,00. Tibalah kamu di Desa Warungbanten.  Kamu bisa juga naik kendaraan pribadi dari Jakarta. Perjalanannya memakan waktu sekitar 7 jam. Melewati Serang atau Sakeeti Pandeglang. Kami tiba di desa Warungbanten sudah sore hari. Singgah di salah satu lokasi usaha BUM Desa Dewara. Sembari ngopi dan berbincang dengan pengelolanya. Warung serba ada. Warung ini tidak mematikan warung-warung yang ada di Desa. BUM Desa hanya menjual sembako, dedak ...

BALKONDES Desa Mekarwangi Lembang, Setelah Belajar dari Desa Ponggok Klaten

Gambar
Awal mula berdirinya Wisata Desa Mekarwangi bermula dari kunjungan kerja (Studi Banding) Pemerintahan Desa dan institusi Desa Mekarwangi lainnya ke Desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah. Setelah kunjungan dari Desa Ponggok, Ade Suparno, waktu itu masih menjabat sebagai Kepala Desa Mekarwangi (Lembang, Bandung Barat) bersama BPD, Ketua RT/RW serta institusi Desa Mekarwangi lainnya terinspirasi untuk memetakan potensi dan Aset yang ada di Desa Mekarwangi. Dengan hasil kesepakatan Bersama melalui Musyawarah desa, direncanakanlah untuk membangun wisata Desa mekarwangi. Diatas tanah kas desa yang waktu itu masih digarap oleh 8 (delapan) orang warga. Disepakati untuk memberikan ganti rugi kepada 8 (delapan) orang warga yang menggarap tanah kas Desa Mekarwangi. Untuk terlaksananya pembangunan Wisata Desa Mekarwangi, Kepala Desa Mekarwangi terdahulu (H. Ade Suparno) mengajukan kepada manajemen CSR Bank Mandiri. Kepala Desa berpikir kalau pembangunan infrastruktur wisata ini dibiayai dari Dana Desa...

BUM Desa Ngebel Ponorogo, Bersepeda Udara di Ngebel Adventure Park

Gambar
Hamparan alam di kecamatan Ngebel, Ponorogo, Jawa Timur sudah terkenal di Indonesia. Telaga Ngebel tentu Anda sudah dengar dan berkunjung kesana. BUM Desa Barokah, Desa Ngebel, Ponorogo, kini mengelola Ngebel Adventure Park (NAP). Mereka menawarkan pemandangan surgawi. Dikelola secara gotong royong, partisipatif dan kolektif. Khas ala spirit BUM Desa. Dari Pasar Desa ke Wisata Berdesa BUM Desa Barokah Desa Ngebel membentuk Divisi Usaha NAP, bagian dari struktur organik BUM Desa. Divisi Usaha baru, yang launching pada tanggal 20 Desember 2019 lalu. Awal mula, pada tahun 2014, Bum Desa Barokah telah merintis Divisi Usaha persewaan alat resepsi dan pengelolaan Pasar Desa. Model bisnis BUM Desa Barokah berubah melalui NAP. Tenaga kerja terserap hingga 17 (tujuh belas) orang. "Warga Desa merasakan manfaat dari spirit gotong royong (konsolidasi) BUM Desa. Warung makan dan rumah inap (homestay) milik warga menjadi mitra BUM Desa," kata Eko Nur Cahyo, Kepala Divisi Usaha NAP. Andala...

BUM Desa Jayagiri, Bandung Barat, Konsolidasi Wana Wisata Pasir Ipis

Gambar
BUM Desa tidak identik hanya dengan Dana Desa. Justru, Sumberdaya Bersama ( common pool resources ) menjadi tenaga utamanya. BUM Desa Madani, Desa Jayagiri, Bandung Barat, salah satu BUM Desa yang mulai memetakan potensi aset Sumberdaya Bersama. Lili Suharli, Ketua BUM Desa Madani, Desa Jayagiri, Bandung Barat, menjelaskan, "Potensi Wana Wisata Pasir Ipis sudah dikelola oleh Karang Taruna dan Perhutani, kedepan akan dikonsolidasi bersama BUM Desa." Potensi aset atau sumberdaya bersama di sekitar Desa Jayagiri. Sumberdaya Bersama ibarat "dicintai tapi tak bisa dimiliki". Pasir Ipis dan Pamunduran Jayagiri. Taman Junghuhn dikelola oleh BKSDA.  Bersesambungan dengan sumberdaya bersama, ada pula Aset Desa seperti tanah carik dan aula Desa. Ditambah dengan Aset Masyarakat Desa warung jajanan (ketan bakar, nasi goreng, bakso, dan lainnya). Penginapan dan rumah makan yang dijalankan oleh sebagian warga Desa. Peternakan sapi, pertanian, pengelolaan air bersih dan pengelolaa...

Desa Lewolein Lembata, Wisata Alam dan Kuliner

Gambar
Desa Lewolein punya pesona pantai pasir putih yang memukau. Sumberdaya Bersama ( common pool resources ) pantai itu bertambah dengan Bukit Nuhanera dan Gunung Berapi Ile Lewotolok. Kokoh berdiri, tebar pesonan natural, menaklukkan ego siapapun yang menatapnya.   Desa Lewolein terletak di wilayah timur Lebatukan. Sekitar 27 km dari Lewoleba, ibukota kabupaten Lembata, Provinsi NTT.  Kamu bisa menuju Desa Lewolein dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Kurang lebih 2 (dua) jam. Kuliner Lewolein terhidang dengan menu Ketupat, Ikan Bakar, Siput Lawar dan hasil laut lainnya. Bumbunya masih tradisi Desa, gaes.  Awal mula, kuliner khas ini, hanya sebagai jajanan yang disediakan untuk para penumpang kendaraan umum. Yang melintas di jalur jalan Trans Balauring, tempat persinggahan dari Lewoleba ke wilayah Kecamatan Omesuri maupun Buyasuri. Atau rute sebaliknya.   Suasana pasar Kuliner Lewolein terus berkembang dan berbenah. Membaca peluang pasar dan prospek wisat...

BUM Desa Kebonmanggu Sukabumi, Sajadah Terbang Penyembuh Cemburu

Gambar
BUM Desa kelola wisata sajadah terbang? Sajadah terbang berada di atas lokasi bebatuan karang. Menurut R. Giant Sugara , aktivis Desa dari Sukabumi, lokasi wisata berdesa ini dikenal dengan nama Karang Para.  Penasaran tahu caranya, kamu bisa lihat beritanya di situs resmi Desa Kebonmanggu, kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. Lokasinya tidak jauh dari pusat Kota Sukabumi. Hanya sekitar 10 (sepuluh) kilometer dengan sarana akses jalan yang sudah baik. Para penyuka Wisata Alam baik dari dalam maupun luar Sukabumi sudah jalan-jalan kesini. BUM Desa menjadi salah satu korporasi-kerakyatan yang mengelola wisata ini. "Batu Karang disana menyerupai bentuk Masjid, Hiu, Para (Atap), Goa, dan lainnya," katanya. Tradisi yang mengakar kuat disana adalah Silat dan Ketangkasan Domba. Satu bulan sekali pertunjukan silat diselenggarakan. Jangan kaget dengan Ketangkasan Domba, acaranya diikuti dari warga Garut, Bandung, dan Sumedang. Selain wisatawan dimanjakan dengan bebatuan dan punc...

Desa Kerta Lebak, Merintis Taman Bunga Ramah Anak

Gambar
Geliat wisata di kabupaten Lebak nampaknya kini mulai terasa. Semakin bertambah tempat wisata baru. Wisata Adat, wisata kuliner, maupun wisata alam.  Ide-ide kreatif anak muda yang peduli terhadap wisata dan perkembangan lingkungannya berperan penting dalam menciptakan iklim wisata baru yang berbasis Desa (village based tourism). Salah satu aktivis Desa, Memed_Ome (Akun Twitter @OmeMemed) mengirim kisahnya kepada kami. Bukti anak-anak muda di Desa Kerta bekerja dari pinggiran (small is beautiful). Taman Bunga “KERTAWARNA”, lokasi wisata alam dan keluarga, berlokasi di Desa Kerta Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Berawal dari Prihatin Taman Bunga “KERTAWARNA” digagas oleh aktor pegiat Desa dengan memberdayakan Pemuda dan Pemudi Karang Taruna Desa. Keberadaannya sekarang dirasakan oleh masyarakat sekitar lokasi wisata dan masyarakat Desa Kerta. Awal cerita Kertawarna bermula dari sebuah gagasan Ketua Karang Taruna Desa Kerta. Merasa prihatin dengan ketidakberdaya...

BUM Desa Nanggewer Majalengka Kelola Sampah

Gambar
Seorang teman pendamping Desa, Tata Irawan , mengirim tulisan menarik. Sudah berjalan 2 (dua) tahun BUM Desa Singawacana di Desa Nanggewer, Sukahaji, Kabupaten Majalengka mengelola sampah skala lokal Desa. Media Tintahijau.Com menambahkan pula potensi Desa ini. Jeruk Limo yang dikelola inovatif, Ekstrak Jeruk Limo. Puluhan hektar di Desa Nanggewer menghasilkan buah Jeruk Limo sepanjang tahun. Dipetik atau dipanen setiap hari. Sedikitnya 5 (lima) ton per hari Jeruk Limo Nanggewer Majalengka memasok pasar di Kramat Jati dan Surabaya. BUM Desa Singawacana mengambil peran lain yang tak kalah penting. Tata Irawan, salah satu Pendamping Lokal Desa dari Kementerian Desa PDTT, mengisahkan, "BUM Desa Nanggewer dibawah kepemimpinan Pak Adit membuat gebrakan diluar kebiasaan, kelola sampah berbasis masyarakat Desa." Layanan usaha pengelolaan sampah berawal dari rasa prihatin dan aspirasi dari masyarakat Desa. Masalah penanganan sampah belum terpecahkan. Adi Munadi, Kepala Desa Nanggewe...